Karena tidak ada patokan cuaca, petani saat ini cenderung menanam padi disaat yang tidak tepat. "Sering mereka kira masih musim hujan, padahal sudah masuk kemarau, begitupun sebaliknya," ujarnya.
Saat ini pemerintah Jatim mulai menanam (untuk memperbanyak bibit) tiga bibit padi berumur pendek yaitu jenis Inpari-1, Situbagendit, dan Dodokan. Ketika jenis padi ini berumur lebih pendek antara 10 hingga 80 hari dibandingkan padi jenis IR64.
Pembuatan bibit yang dilakukan Dinas pertanian dilakukan sejak Februari lalu setelah mendapatkan bantuan dari Kementerian Pertanian berupa bibit Inpari-1 sebanyak 1 ton, kemudian Situbagendit sebanyak 575 kwintal serta dodokan sebanyak 300 kwintal.
"Padi-padi ini telah kita tanam, tiap satu hektar berisi 25 kg bibit yang nantinya mampu memproduksi sekitar 2,5 ton bibit siap tanam," ujar Achmad Nur.
Rencannya, awal bulan April mendatang, bibit ini telah selesai dipanen dan siap untuk dipasarkan kepada petani. Sebelum diberikan bibit padi umur pendek, petani akan terlebih dulu dilatih tidak hanya mengenai teknis menanam padi umur pendek, tetapi juga teknis sederhana mengenali perubahan iklim.
Untuk memperlancar pengetahuan tentang iklim, secara rutin kelompok tani juga akan dapat informasi iklim dari BMKG Juanda Surabaya.
ROHMAN TAUFIQ