TEMPO Interaktif, Parepare - Mengantisipasi masuknya buron teroris ke Sulawesi melalui Kota Parepare, Kepolisian Resor Parepare menggelar razia teroris di Pelabuhan Nusantara Parepare, Senin (15/3). Pada saat razia, polisi sempat mencurigai tiga orang penumpang kapal membawa uang palsu, tapi kemudian dilepas.
Razia ini dipimpin Kepala Polres Parepare Ajun Komisaris Besar M Pratama. Razia melibatkan personel Polres dan anggota KP Pelabuhan Nusantara Parepare. Dalam razia ini, ada tiga orang penumpang yang awalnya dicurigai ketika ada kapal penumpang yang berlabuh di Pelabuhan Nusantara Parepare.
Ketiganya merupakan tenaga kerja Indonesia yang baru datang dari Malaysia. Ketiganya dicurigai karena membawa uang tunai dalam jumlah banyak. Seorang laki-laki membawa uang tunai Rp 20 juta, seorang perempuan Rp 10 juta, dan seorang
lagi perempuan Rp 80 juta.
Ketiganya sempat diamankan ke kantor Polsek Pelabuhan karena dicurigai membawa uang palsu. Lalu pihak kepolisian memanggil salah seorang petugas bank untuk meneliti keberadaan uang tersebut. Setelah diteliti secara manual, dinyatakan semuanya asli.
Meski demikian, polisi masih melakukan pemeriksaan lanjutan dengan mengecek melalui alat scanner pada salah satu bank di Parepare. Hasilnya, uang tersebut dinyatakan asli.
Di samping itu, ketika razia, polisi juga menemukan sebilah badik dibawah oleh seorang perempuan asal Kabupaten Bone. Perempuan tersebut sempat diamankan,
namun kemudian dilepas. Dia dilepas karena badik yang dibawa merupakan alat mengupas mangga saat di kapal.
Kapolres Parepare Pratama mengatakan, razia tersebut sebagai bentuk kewaspadaan kepolisian, sebab tidak menutup kemungkinan Pelabuhan Nusantara Parepare dijadikan
pintu masuk pelarian teroris yang kini jadi buron.
Razia itu juga merupakan operasi cipta kondisi untuk menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat di Kota Parepare, terkhusus di Pelabuhan Parepare.
RUSMAN PARAQBUEQ