"Tanaman holtikultura mudah layu karena kalau panas sangat menyengat tapi jika hujan sangat deras," kata Lasiyo, Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air, Bantul, Yogyakarta, Selasa (16/3).
Tanaman padi dengan usia tanam hampir panen banyak yang layu di beberapa daerah, namun tidak seluruhnya. Sebab saat ini sebagian padi ada yang sudah dipanen, sebagian lain ada yang baru memasuki musim tanam.
Para petani bawang merah, kata Lasiyo, saat ini sedang memanen, adapun sebagian sudah mulai menanam benih bawang merah. Jika umur tanaman baru satu minggu tidak banyak terpengaruh oleh cuaca ekstrem. "Jika umur tanaman bawang 1 bulan maka tanaman akan layu dan mati akibat cuaca yang tidak menentu," kata dia.
Luas lahan padi di Kabupaten Bantul sekitar 16 ribu hektare. Luas lahan bawang merah sekitar 500 hektare di Kecamatan Kretek, Kecamatan Pundong, dan Kecamatan Srandakan. Sedangkan lahan lainnya digunakan untuk tanaman holtikultura selain bawang merah.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Kehutann Kabupaten Bantul Edy Suharyanto, akibat cuaca yang tidak menentu, pola tanam para petani menjadi kacau. "Petani menjadi kawatir dan ragu ketika akan memulai tanam. Cuaca akan sangat menentukan bagi komoditas yang peka kekurangan air dan kelebihan air," ujar dia.
Di Kabupaten Bantul bawang merah saat ini baru saja masuk musim tanam dan tembakau yang masa tanamnya pada April nanti, sangat terpengaruh oleh cuaca. Kedua jenis tanaman tersebut bisa lanas dan mati jika kebanyakan air."Jika cuaca berupa langka hujan, berbagai tanaman yang banyak membutuhkan air bisa menurun produktivitasnya," tutur Edy.
MUH SYAIFULLAH