Menurut Sri Mulyani, reformasi bukanlah sesuatu yang mudah diterapkan karena pasti ada rasa 'sakit' dan seringkali ada perlawanan untuk melakukan perubahan secara besar-besaran tersebut. "Reformasi birokrasi butuh dedicated effort, kadang-kadang menyakitkan dan kadang sedikit pahit," kata Sri Mulyani dalam acara "The 10th Annual Citi Indonesia Economic and Political Outlook" di Hotek Ritz Carlton Pacific Place, Kamis (18/3).
Tapi menurutnya reformasi dengan akan memberikan hasilnya di masa mendatang. "No pain no gain," kata Sri Mulyani.
Reformasi birokrasi tersebut penting untuk dilakukan agar dapat menciptakan suasana yang lebih pasti dan bisa diprediksi, sehingga dapat mengurangi biaya-biaya yang mungkin terjadi. "Reform means the whole system changing," ujarnya.
Sri Mulyani sedikit menceritakan program reformasi birokrasi yang diterapkan di Kementerian Keuangan sedikit banyak telah membuahkan hasil. "Tantangan pertama pada tahun 2010 ini Indonesia harus bisa push reform, terutama pada 11 kementerian dan lembaga negara yang harus direformasi," kata Sri Mulyani.
NALIA RIFIKA