TEMPO Interaktif, Padang - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, mulai mengurangi subsidi pupuk kimia karena sedang mengembangkan pertanian organik.
Wali Kota Padang Panjang Suir Syam mengatakan semula Pemerintah Kota Padang Panjang akan menolak subsidi pupuk organik untuk tahun 2010 yang dialokasikan sebesar 579,1 ton. "Namun karena sudah dialokasikan, kita jadi berhadapan dengan Pupuk Sriwijaya yang menyalurkan pupuk," ujar Sur Syam, Jumat (19/3).
"Akhirnya tahun ini saya minta dikaji lagi berapa kebutuhan pupuk kimia yang digunakan petani, tetapi maksimal 50 persen subsidi pupuk kimia akan dikurangi karena kita sedang mengembangkan pertanian organik,” tambahnya.
Ia mengatakan saat ini petani di Padang Panjang sudah menghasilkan 100 persen beras organik dengan pupuk kompos dari jerami yang dihasilkan sendiri oleh petani.
“Beras itu belum banyak dijual, kebanyakan dikonsumsi sendiri oleh petani dan untuk rumah sakit di Padang Panjang,” kata Suir Syam.
Pertanian organik akan dikembangkan ke komoditi sayuran seperti bawang, cabe, kol, sawi, tomat, buncis yang banyak dihasilkan dari Padang Panjang.
“Pemerintah ingin mewujudkan Padang Panjang sebagai kawasan pertanian beras dan sayuran organik yang sehat. Saya targetkan pada 2011 pertanian Padang Panjang 100 persen pertanian organik dan bebas dari pupuk kimia,” kata Suir Syam.
FEBRIANTI