Menurut Samudi, para nelayan itu bertolak dari Pantai Nambangan, Kenjeran, Surabaya sekitar pukul 03.00. Kegiatan memancing ini, kata Samudi, rutin mereka lakukan setiap Minggu. Mereka, ujar Samudi, berangkat tanpa alat penerangan dan pengamanan diri yang memadai. "Mereka hanya nebeng lampu Jembatan Suramadu sebagai bantuan penerangan," kata Samudi.
Namun tiba-tiba cuaca berubah buruk. Hembusan angin semakin kencang disertai hujan gerimis. Gelombang Selat Madura yang semula tenang berubah ganas dan menghantam perahu. Air pun masuk ke dalam perahu dan membuat para nelayan itu panik. "Perahu akhirnya terbalik dan mereka tercerai berai," ucap Samudi.
Sampai siang ini, kata Samudi, korban hilang masih dicari oleh Tim SAR dan Satuan Polisi Perairan Polda Jawa Timur. Adapun korban tewas telah dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo. "Korban selamat kami evakuasi ke Polsek Kenjeran, mereka masih shocked," kata Samudi.
KUKUH S. WIBOWO