TEMPO Interaktif, Surabaya - Untuk mencari empat pemancing yang hilang di bawah Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu), polisi air Kepolisian Daerah Jawa Timur menerjunkan dua speed boat serta tiga perahu karet untuk melakukan penyisiran di sekitar bawah jembatan.
Diberitakan sebelumnya, perahu nelayan yang ditumpangi 15 pemancing dan seorang pemilik kapal terbalik ketika memancing di bawah jembatan Suramadu, Minggu (21/3) sekitar pukul 03.00 WIB. Akibat kejadian ini, seorang pemancing tewas dan empat pemancing lainnya hilang.
"Polair (Polisi Air Polda) sudah menyisir sekitaran Suramadu, tapi hingga sore ini belum menemukan titik terang keberadaan empat korban yang hilang," kata Kepala Kepolisian Resor Surabaya Timur Ajun Komisaris Besar Samudi ketika membantu penyisiran di sekitar jembatan Suramadu.
Tak hanya polisi air, beberapa nelayan secara sukarela juga membantu pencarian empat pemancing yang hilang itu. Mereka terlihat bolak-balik disekitar Suramadu dengan melakukan penyelaman dengan alat seadanya.
Pencarian yang telah dilakukan sepanjang pagi hingga menjelang sore, terganggu angin yang berhembus kencang. "Di titik tenggelamnya kapal sudah kita ubek-ubek, tampaknya korban sudah terseret air laut yang mengalir deras," tambah Samudi.
Dari pantauan Tempo, beberapa keluarga korban tampak tidak sabar menunggu pencarian ini. Keluarga korban yang berada di tepian pantai bahkan berniat membantu pencarian dengan menyewa perahu nelayan. Hanya saja, upaya ini dilarang polisi karena mayoritas dari keluarga ternyata juga tidak bisa berenang.
Sugiono, 31 tahun, keponakan dari M Fauzi (korban yang hilang) menuturkan selama ini M Fauzi memang tergolong maniak memancing. Hanya saja, Fauzi biasanya hanya mancing di tempat pemancingan atau ditambak-tambak. "Baru kali ini mancing di laut," kata Sugiono.
Malam sebelum berangkat memancing, Fauzi sebenarnya begadang untuk menunggui seorang keponakannya yang berbaring sakit. "Fauzi minta saya gantikan menunggui ponakan yang sakit, dia tidak bilang kalau akan mancing," tambah Sugiono. Yang pasti, Sugiono mengaku pasrah jika pamannya itu nantinya ditemukan dalam keadaan tewas. Dia hanya berharap, pamannya segera ditemukan.
RohmanTaufiq