Menurut Jon Situmorang, pedagang sepatu dan tas di pelataran pasar Senen, pihak pedagang sudah mengeluhkan permasalahan sampah itu kepada Direktur Utama PD Pasar Jaya, Djangga Lubis. "Djangga sudah menyatakan akan mengangkut tumpukan sampah itu. Tapi sampai sekarang realisasinya belum ada," ujar dia saat ditemui Tempo di pelataran depan Pasar Senen, hari ini.
Jon mengaku heran lantaran sejak beberapa hari silam sebuah truk kebersihan sudah berada di depan pasar, namun sampai sekarang sampah belum juga diangkut. Saat Tempo mendatangi Pasar Senen, terlihat sampah menumpuk di tengah-tengah pelataran. Tak hanya itu, sepanjang jalan di pelataran juga dipenuhi bekas abu, dan bekas barang-barang yang sebagian terbakar.
Pedagang, lanjut Jon, terpaksa menggunakan badan jalan untuk berjualan karena sampah yang memenuhi pelataran halaman pasar. "Kami tahu kami melanggar aturan. Tapi mau bagaimana lagi, kami perlu mencari nafkah. Sebelumnya saja kami tidak pernah berjualan di jalan," kata dia.
Jon juga menyatakan, sampai sekarang sampah bekas terbakarnya Pasar Senen beberapa minggu silam masih terus bertambah. Pasalnya bagian dalam pasar masih dibersihkan dan sudah mulai direnovasi.
"Kami bingung harus berjualan dimana. Di dalam penuh sampah, di luar melanggar aturan, kalau sampahnya dibuang keluar juga melanggar aturan. Akhirnya sekarang kami terpaksa berjualan di atas tumpukan sampah. Walaupun sampah itu sumber penyakit tapi mau bagaimana lagi. Kami berharap pengelola pasar dan PD Pasar Jaya bisa segera mengangkut sampah-sampah itu agar kami bisa tenang berjualan," kata Jon.
MUTIA RESTY