TEMPO Interaktif, Jakarta - Akibat jalan rusak tak kunjung diperbaiki, warga Jambi mengancam akan menjadi golongan putih (golput) pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, yang akan digelar 19 Juni 2010. Jalan Lingkar Selatan Kota Jambi sepanjang 22,2 kilometer rusak parah sejak dua bulan lalu.
“Jika jalan ini tidak segera diperbaiki, warga sepakat golput," kata Suyadi, 66 tahun, Ketua RT 03, Kelurahan Lingkarselatan, Kecamatan Jambiselatan, Kota Jambi, kepada Tempo, pada kegiatan kunjungan kerja komisi III DPRD Provinsi Jambi, di Kelurahan Lingkarselatan hari ini.
Adman Djambak dan Mardinal, anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi dari Partai Golongan Karya, meninjau lokasi jalan rusak, sekaligus mendengar keluhan dari warga soal kondisi jalan nasional yang rusak parah. Sepanjang jalan tersebut, terdapat puluhan titik kubangan air sedalam 80 – 100 sentimeter.
Akibatnya, arus lalu lintas di jalan penghubung menuju Pelabuhan Talangkudu terhambat. Padahal jalan tersebut sering dilalui kendaraan berat yang mengangkut sembako. Warga sekitar merasa terganggu. Pada musim hujan, jalan tersebut berlumpur, sedangkan pada musim kemarau, debu diterbangkan pengguna jalan ke kawasan pemukiman warga.
Di areal jalan rusak yang penuh kubangan, warga setempat menanam pohon pisang. Itu sebagai bentuk ungkapan kekecewaan atas rusaknya jalan tersebut.
Adman Djambak, menyatakan Komisi III di DPRD Provinsi Jambi, akan mendesak Departemen Pekerjaan Umum segera memperbaiki jalan rusak tersebut. "Sepengetahuan saya, anggaran rehab jalan itu sudah turun senilai Rp104 miliar dan sudah ditenderkan dua bulan lalu. Tapi kenapa proyek [erbaikan belum dilaksanakan”, ujarnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi Nino Guritno hingga kini belum bisa dikonfirmasi. Telepon selularnya yang dihubungi Tempo tidak diangkat.
SYAIPUL BAKHORI