TEMPO Interaktif, Makassar - Mata kiri seorang siswa SMP Negeri 1 Tamalatea, Muhammad Khadafi, 12 tahun, ditusuk dengan ranting kayu asam oleh gurunya, Dra H, 57 tahun. Akibat kejadian itu, warga Jalan Taman Raya Utara, Kecamatan Tamalatea, Jeneponto itu dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar hari ini.
Anak yatim tersebut dirawat di ruang Elang Lantai II Kamar 13. Saat ditemui Tempo, korban ditemani oleh ibunya, Syamsiar Suyuti, 42 tahun dan beberapa keluarganya. Meski kondisinya masih lemas, namun korban masih mampu menuturkan kejadian yang dialaminya.
Khadafi mengatakan peristiwa itu dialami di ruang kelasnya, pagi tadi sekitar pukul 10.30 Wita. Saat itu, seorang teman korban membuang sampah di dalam ruangan. "Sampah itu saya tendang keluar ruangan namun saat bersamaan guru saya datang," ujar Khadafi.
Melihat sampah ditendang, sang guru pun marah. Ia lalu memanggil Khadafi dan memintanya berdiri di depan kelas. Hasnah lalu menjitak dahi Khadafi hingga kepalanya terbentur ke dinding.
Tidak cukup, guru bidang studi matematika itu lalu meminta siswa lainnya mencari sebuah kayu. Dengan kayu itu, Hasnah lalu mengarahkan ranting ke muka korban. "Pukulan pertama berhasil saya tepis, tapi ia langsung menusukkan kayu itu ke muka saya sehingga terkena mata," cerita Khadafi. Mendapat perlakuan itu, korban langsung pingsan.
Setelah sadar, oleh beberapa gurunya ia langsung dilarikan ke Puskesmas Tamalatea. Lantaran kondisinya yang mengkhawatirkan keluarga korban langsung merujuk ke rumah sakit di Makassar.
Ibu korban, Syamsiar Suyuti, menyesalkan perlakuan oknum guru tersebut. Tidak terima dengan kejadian itu, ia langsung melapor ke Polres Jeneponto. "Kami meminta agar oknum guru itu ditindak sesuai dengan perbuatannya," ujarnya.
Tindakan Hasnah terhadap Khadafi bukan baru kali ini terjadi. September 2009, Khadafi mengaku ditampar beberapa kali sehingga keluar darah dari hidungnya. Dikonfirmasi terpisah, Kapolres Jeneponto Ajun Komisaris Besar Ruslan membenarkan peristiwa itu.
Ia mengaku telah menerima laporan korban. Namun terlapor belum diperiksa. Alasannya, yang bersangkutan dinyatakan masih terkejut akibat ulahnya itu. "Saat dilayangkan surat panggilan pemeriksaan ia langsung pingsan dan dirawat di rumah sakit," tutur Ruslan. Ia berjanji secepatnya menangani kasus itu untuk menenangkan keluarga pelapor.
Apalagi, menurut Ruslan beredar informasi jika keluarga korban mengancam bertindak sendiri jika terlapor tidak segera ditangani. Hingga pukul 20.00 Wita, korban masih diopname di Rumah Sakit Bhayangkara. Terdapat perban yang masih menutup mata kirinya. Khadafi mengaku sejak kejadian itu, mata kirinya tidak bisa melihat.
ABDUL RAHMAN