Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Muarojambi Resah, Harimau Sering Masuk Perkampungan  

image-gnews
Harimau Sumatera. TEMPO/Robin
Harimau Sumatera. TEMPO/Robin
Iklan

TEMPO Interaktif, Jambi - Diduga akibat semakin terdesak dan terganggunya habitat harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae), hewan buas itu dalam setengah tahun terakhir ini sudah sering masuk perkampungan warga. Tidak hanya memangsa hewan ternak, tapi juga telah menerkam warga hingga tewas sehingga penduduk ketakutan.

Awalnya, harimau Sumatera masuk ke permukiman penduduk Desa Sponjen, Kecamatan Kumpehilir, Kabupaten Muarojambi. Tidak hanya empat ekor sapi milik warga setempat yang telah dimangsa, namun juga seorang warga bernama Darmilus, empat hari lalu tewas diterkam si raja hutan ini.

Warga RT I, Dusun Bedeng Duabelas, Desa Muaro Emat, Kecamatan Batangmerangin, Kabupaten Kerinci, juga mengalami hal yang sama. Bahkan sejak sepekan terakhir ini penduduk setempat terpaksa mengungsi untuk menyelamatkan diri.

Dusun Bedeng Duabelas merupakan lokasi tempat tinggalnya puluhan kepala keluarga warga Desa Muaro Emat sebagai lokasi perkebunan dan sekaligus permukiman. Warga daerah ini benar-benar panik karena sedikitnya enam ekor harimau Sumatera terlihat sering lalu lalang di kawasan tempat tinggal warga setempat.

Kawanan harimau tersebut seakan tidak takut lagi dengan warga. Bahkan binatang buas ini pernah ketahuan sedang mengintip anak murid Sekolah Dasar Bedeng Duabelas untuk dimangsa. "Ini benar-benar sudah sangat memprihatinkan, kata Tito Rivano, Camat Batangmerangin kepada Tempo saat dihubungi, Kamis (25/3).

Menurut Tito, tidak hanya warga Kampung Bedeng Duabelas yang diganggu, tapi juga ada beberapa kampung lain, seperti Bedengtujuh, Airmelanca dan Sungai Manggis.

Meski belum ada warga desanya dimangsa, tapi harimau tersebut telah memangsa binatang peliharaan milik warga, seperti anjing, kucing dan juga berbagai hewan ternak.

Warga setempat sangat menyayangkan keterlambatan pihak Balai Konservasi Sumber daya Alam (BKSDA) Jambi yang dianggap kurang tanggap atas adanya permasalahan sedang menimpa warga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Warga menyatakan ada sedikitnya enam ekor harimau yang berkeliaran di kawasan perkampungan mereka. Namun pihak BKSDA Jambi mengatakan harimau yang berkeliaran di sana hanya tiga ekor, berupa seekor induk betina dan dua anaknya yang masih kecil.

Diddy Wurjanto, Pelaksana Tugas Kepala BKSDA Jambi, membantah jika pihaknya tidak peduli dengan itu. Buktinya, menurut dia, petugas sejak beberapa waktu lalu terus berada di kawasan itu ikut memantau dan memasang perangkap.

Ia mengatakan masuknya harimau ke kawasan permukiman penduduk akibat kesalahan warga sendiri, antara lain menggganggu habitat harimau dengan merambah kawasan hutan sebagai rumah binatang tersebut.

Khusus di kawasan Kampung Bedeng Duabelas dan sekitarnya, terjadi akibat pembukaan jalan desa sepanjang 15 kilometer yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum daerah ini. Setelah jalan itu dibuka, akhirnya lalu lalang warga menggunkan jalan tersebut menjadi ramai. Dulunya merupakan habitat si raja hutan dan kini menjadi terusik.

"Itu penyebabnya. Anehnya lagi pihak Dinas Pekerjaan Umum tidak pernah konsultasi terlebih dahulu dalam rencana sebelum dibukanya jalan itu. Walau di luar kawasan Taman Nasional Kerinci Sebelat, tapi kawasan hutan itu merupakan bagian dari habitat harimau", ujarnya.

SYAIPUL BAKHORI 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

6 April 2018

Wanita di India Selamat Dari Terkaman Harimau
Wanita India Bergulat Lawan Harimau Pakai Tongkat Lalu Berselfie

Seorang wanita India bertarung melawan Harimau dengan bersenjatakan tongkat, selamat lalu berselfie dengan luka di sekujur tubuh.


Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

27 Mei 2017

Seekor anak harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang ditemukan warga dalam kondisi lemas di kebun karet Desa Apiapi, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis akhirnya mati setelah mendapat perawatan medis di Klinik Hewan BBKSDA Riau, 26 Mei 2017. Harimau disebut mengalami dehidrasi berat dan mal nutrisi yang membuat komplikasi di beberapa bagian tubuh. TEMPO/Riyan Nofitra
Anak Harimau Sumatera yang Ditemukan di Bengkalis Akhirnya Mati

Sehari setelah ditemukan pada 24 Mei lalu, anak Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae)akhirnya mati karena dehidrasi berat dan malnutrisi.


Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

27 Mei 2017

Dokter dan petugas terkait memeriksa kondisi seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016. Harimau tersebut masuk perangkap besi milik Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). ANTARA/Masrian
Kematian Harimau Sumatera Diselidiki, Kuburannya Digali Lagi

Ditemukan bukti-bukti bagian tubuh harimau, seperti alat kelamin, kumis dan kulit diambil warga setelah dibunuh dengan tombak dan golok.


Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

27 Mei 2017

Umat Hindu memercikan air suci pada seekor anak Harimau puith saat ritual Tumpek Kandang di Bali Zoo, 3 Oktober 2015. Ritual Tumpek Kandang dilaksanakan untuk mendoakan agar hewan tersebut dapat berkembang dengan baik, harmonis, terjaga kelestariannya dan memberi manfaat positif bagi manusia. TEMPO/Johannes P. Christo
Cerita Warga Bengkalis Temukan Seekor Anak Harimau di Kebun Karet

Anak harimau yang ditemukan lemah itu tidak sakit, hanya mengalami dehidrasi yang cukup berat dan terdapat luka di tubuhnya.


Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

24 Mei 2017

Seekor harimau Sumatera beristirahat di kandang barunya di kebun binatang San Diego Wild Animal Park, San Pasqual Valley, Amerika Serikat (21/5).  REUTERS/Mike Blake
Harimau Sumatera Masuk Kampung, Warga Panik, BBKSD: Numpang Lewat  

Harimau Sumatera yang masuk permukiman warga di Indragiri Hilir mulai menyerang ternak, bahkan mengejar warga yang melintas.


Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

24 Mei 2017

Harimau Sumatera. AP/WWF-Indonesia/PHKA
Harimau 'Bertamu' di Tengah Permukiman, Warga Indragiri Hilir Resah  

Seekor harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae) masuk ke tengah permukiman warga Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.


Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

3 Mei 2017

Simanis (13) induk harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) bersama dua dari tiga anaknya yang berumur 25 hari di Taman Marga Satwa Medan, Sumut. ANTARA/Irsan Mulyadi
Tiga Anak Harimau Sumatera Lahir di Taman Margasatwa Bukittinggi

Salah satu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) koleksi Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Kota Bukittinggi,melahirkan tiga anak.


Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

31 Maret 2017

Ilustrasi harimau Sumatera. dok. TEMPO
Klinik untuk Harimau Sumatera Dibangun di Bengkulu

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung memulai proses pembangunan klinik harimau Sumatera (Phantera tigris sumatra).


Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

31 Juli 2016

Dokter dan petugas terkait mengevakuasi  seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016.  ANTARA/Masrian
Populasi Harimau Indonesia Terkikis 70 Persen dalam 25 Tahun  

Saat ini populasi harimau di Indonesia hanya 300-400 ekor.


Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

12 Juni 2016

Dokter dan petugas terkait mengevakuasi  seekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) yang sudah dibius, di hutan produktif kawasan perbukitan Timbulun Aia Tajun, Sumatera Barat, 11 Juni 2016.  ANTARA/Masrian
Konflik Harimau dengan Warga Sumatera Barat Sering Terjadi

Sejak awal 2016, setidaknya terjadi tiga kasus konflik karena harimau memakan tumbuhan di ladang, juga memangsa sapi warga.