"Sekali lagi menarik perhatian saya atas ketidakwajaran aksi Lippo Group," kata Che Wei seperti ditulis Jakartapost, Kamis (25/3). Tahun 2003, Che Wei mengaku termasuk yang keras mengkritik penjualan Lippo Bank oleh Lippo Group.
Kecurigaan Che Wei itu setelah memperhatikan pergerakan harga saham Matahari, yang secara tak langsung dimilki oleh Lippo Group. Secara luar biasa, menjelang rencana penjualan Matahari Departemen Store, yang dana pembeliannya nanti dibiayai Bank CIMB Niaga dan Bank Standard Chartered, tersebut harga sahamnya melambung.
Dari posisi harga di level Rp 110 per lembar saham pada 12 November 2009 naik ke level Rp 3.275 per lembar pada 3 Maret 2010. Ini dinilai ajaib karena jika divaluasi, menurut Che Wei, nilai perusahaan memiliki Price to Earning ratio (rasio harga di pasar dengan laba bersih per saham) naik hingga lebih dari 50-60 kali lipat.
"Sementara P/E rasio perusahaan sejenis paling-paling berkisar antara 8-15 kali," kata Che Wei.
Seperti diberitakan, MPPA berencana menjual Matahari Departemen Store. Transaksi pembelian Matahari Department Store diawali langkah MPPA dan CVC Capital membentuk perusahaan patungan bernama Meadow Asia Company Limited. CVC menguasai 80 persen saham Meadow, dan Matahari Putra memiliki 20 persen.
Meadow Asia dan MPPA menandatangani perjanjian jual-beli pada 23 Januari lalu. Nilai transaksinya US$ 770 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun. Meadow Asia akan membeli 90,76 persen saham Matahari Department Store milik Matahari Putra Prima. 90,76 persen saham itu dimiliki PT Multipolar Tbk sebesar 50,05 persen, PT Star Pasific Tbk 5,45 persen dan 43,50 persen dimiliki publik.
AGUSSUP