Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tercemar Limbah, Ribuan Ikan Mati di Perairan Pati

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Pati - Ribuan ikan ditemukan mati di sepanjang perairan laut Jawa antara Desa Ujungwatu, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, hingga Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Akibatnya, ratusan nelayan yang menggantungkan hidupnya di perairan itu terganggu penghasilannya.

“Penghasilan kami hanya tinggal separuhnya saja,” kata Tumijan, seorang nelayan asal Desa Ujungwatu, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jumat (26/3). Ia tidak mengetahui penyebabnya. “Ini sangat merugikan para nelayan,” ucap Tumijan.

Sudah sepekan ini ikan-ikan mati mengapung di perairan. Menurut Tumijan, sebelumnya sekali melaut ia mampu memperoleh penghasilan Rp 300 ribu. Tapi penghasilan itu sekarang tinggal separuhnya. Harga ikan segar di tempat itu berkisar Rp 7000 per kg.

Kematian ikan itu, menurut Agus, nelayan lainnya, kemungkinan akibat limbah kimia dan pengeboman. Jenis ikan yang mati itu beragam jenis di antaranya sembilang, cucut dan kakap. Ribuan ikan mati itu diperkirakan berasal dari Laut Jawa arah timur, asal wilayah Kabupaten Pati. “Jika ada angin dari arah timur bertiup, pantai di sini ditemukan banyak ikan mati,” ujar Tumijan.

Para nelayan asal Kecamatan Tayu, Margoyoso, dan Juwana, Kabupaten Pati, juga mengeluhkan hal yang sama. Penyebabnya memang belum diketahui pasti. Namun di Kecamatan Margoyoso terdapat 100-an home industri tepung tapioka yang sebagian limbahnya masih dibuang di sungai setempat dan mengalir ke laut.

“Jika pencemaran masih berlangsung, saya khawatir kehilangan mata pencarian dari menangkap udang dan ikan,” ucap Syamsul, nelayan asal Desa Sambiroto, Kecamatan Tayu Pati.

Sementara itu, muara Sungai Juwana sendiri airnya berwarna keruh dan diduga digunakan tempat buangan limbah kapal yang bersandar di sungai itu. Selain itu, sejumlah perajin logam di Juwana juga dicurigai membuang limbahnya di sungai yang sama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebanyak 414 nelayan kecil dengan 104 unit perahunya asal Desa Bumirejo dan Kedungpancing yang sehari-hari menangkap ikan di muara sungai, kini terancam mata pencariannya.

“Dulu sehari dapat penghasilan Rp 50 ribu. Sejak air Sungai Juwana keruh, tidak lagi ada ikannya,” ucap Sunhadi, Koordinator Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana, dihubungi Jumat (26/3).

Pihak Badan Lingkungan Hidup Kabupaten (BLH ) Pati juga sudah melakukan uji kualitas air Sungai Juwana. “Untuk membuktikan apakah ada kandungan unorganik yang dibuang ke sungai,” ucap Hery Priyanto, Kasub Bidang Laboratorium Lingkungan dan Pengkajian Dampak Lingkungan, BLH Pati.

Pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati juga menurunkan tim investigasi ke perairan Margoyoso dan Juwana. “Tapi hasilnya masih menunggu beberapa hari lagi,” ucap Edy Martanto, Kepala Bidang Kelautan yang dihubungi hari ini.

BANDELAN AMARUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

15 hari lalu

Suasana unjuk rasa mewarnai sidang perdana perkara UU ITE yang menjerat Daniel Firts Maurits Tangkilisan di Pengadilan Negeri Jepara pada Kamis, 1 Februari 2024. Dokumentasi: KOALISI NASIONAL MASYARAKAT MENOLAK KRIMINALISASI AKTIVIS LINGKUNGAN DAN PERLINDUNGAN KAWASAN STRATEGI PARIWISATA NASIONAL KARIMUNJAWA DARI TAMBAK UDANG ILEGAL
5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.


KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

8 Oktober 2023

Archipelagic and Island States (AIS) Forum dengan tema
KTT AIS akan Berlangsung di Bali, Bahas Perubahan Iklim hingga Ekonomi Biru

Konferensi Tingkat Tinggi Archipelagic and Island States atau KTT AIS Forum 2023 akan diselenggarakan di Bali pada 10-11 Oktober 2023.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

17 September 2023

Warga menunggu bantuan air bersih dari PDAM di Perumahan Pondok Ungu Permai, Bekasi Utara. Foto: istimewa
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Pemkot Bakal Andalkan Kalimalang untuk Air PAM

Pemerintah Kota Bekasi mengucurkan dana Rp45 miliar untuk mengatasi air olahan Perumda Tirta Patriot yang kerap terganggu karena pencemaran


BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

17 Juli 2023

Kepala BPOM Penny K Lukito saat acara penanaman 10,000 tanaman obat di Jakarta, Minggu (16/7/2023). (ANTARA/Hreeloita Dharma S/rst)
BPOM Soroti Senyawa Aktif Obat yang Kontaminasi Perairan Indonesia

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito menyoroti paparan senyawa aktif obat yang mengontaminasi perairan Indonesia.


Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

24 Juni 2023

Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)
Mikroplastik Air Laut di Mayangan Probolinggo Tinggi, Dukung Data 36 Merek Garam Tercemar

Rachmadeta Antariksa mengatakan pencemaran mikroplastik air laut di Kelurahan Mayangan tinggi berdasarkan pengujian pihaknya dengan ECOTON.


Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

10 Desember 2022

Petugas Bidang Air Baku, Air Bersih, dan Air Limbah Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta saat memeriksa Instalasi Pengelolaan Air Limbah di IPAL Jagakarsa, Jakarta, Rabu, 18 November 2020. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Inilah Ciri-ciri Air yang Tercemar

Pencemaran air lebih sering disebabkan aktivitas manusia yang membuang benda dan zat asing ke air. Berikut ciri-ciri air yang tercemar.


5 Jenis Pencemaran Lingkungan yang Perlu Anda Ketahui

10 Desember 2022

Suasana lalu lintas di sepanjang jalan raya yang diselimut asap tebal di New Delhi, India, 3 November 2022. Delhi menempati posisi pertama dalam daftar kota dengan polusi udara terburuk di dunia berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Health Effects Institute (HEI). REUTERS/Adnan Abidi
5 Jenis Pencemaran Lingkungan yang Perlu Anda Ketahui

Ada berbagai jenis pencemaran lingkungan yang sama-sama menganggu ruang hidup makhluk hidup. Berikut beberapa di antaranya.


Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai Siak Tercemar Klorin dan Fosfat

4 Juli 2022

Aktivis lingkungan WALHI Sumbar dan Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) melakukan aksi protes.
Tim Ekspedisi Sungai Nusantara Temukan Sungai Siak Tercemar Klorin dan Fosfat

Penelitian Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) menemukan fakta bahwa Sungai Siak di Riau tercemar bahan kimia klorin dan fosfat. Penelitian ini dilakukan ESN bersama dengan Mahasiswa Pecinta Alam Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Riau dan Badan Teritori Telapak Riau pada 1 - 3 Juli 2022.


Hasil Uji Laboratorium Buktikan Pencemaran Air Kali di Bukit Tiara Tangerang

2 Maret 2022

Ilustrasi pencemaran sungai. TEMPO/Fahmi Ali
Hasil Uji Laboratorium Buktikan Pencemaran Air Kali di Bukit Tiara Tangerang

Banyaknya perusahaan di pinggir kali itu membuat pemeriksaan mengalami hambatan dalam menentukan sumber pencemaran.


Pencemaran Air di Perumahan Bukit Tiara Tangerang, DLHK: dari Sablon Baju

19 Februari 2022

Ilustrasi pencemaran sungai. TEMPO/Fahmi Ali
Pencemaran Air di Perumahan Bukit Tiara Tangerang, DLHK: dari Sablon Baju

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang, Banten, kesulitan mencari sumber pencemaran air kali di Perumahan Bukit Tiara.