Acara digagas atas kerjasama antara pemerintah dengan Gerakan Masyarakat Peduli Sampah (GEMASH). Sekitar 1000 warga Jakarta yang berasal dari pelajar dan berbagai latar profesi hadir dalam acara tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menerangkan, seremoni ini digagas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kualitas lingkungan. “Gaya hidup warga Jakarta harus berorientasi pada kebersihan lingkungan,” ujarnya.
Mulanya pemerintah berencana menumpuk seluruh sampah yang berasal di sepanjang jalan Sudirman dan Thamrin sejak kemarin. Namun, rencana itu batal dilaksanakan akibat hujan yang mengguyur Jakarta malam tadi.
Panitia acara terpaksa memamerkan dua container sampah yang digantung dengan menggunakan dua mesin craine. Sampah berukuran dua puluh meter kubik itu merupakan lima persen dari seluruh sampah yang berasal dari Sudirman-Thamrin.
Fauzi menjelaskan, seremoni ini diharapkan mampu membuka mata warga Jakarta terhadap pengelolaan sampah. “Jadi jangan sepenuhnya bergantung dengan pemerintah. Warga Jakarta harus ikut peduli,” ujarnya.
Menurut Fauzi, warga Jakarta adalah produsen polutan yang cukup besar. Sebanyak 27.966 meter kubik sampah ditimbun setiap harinya. “Dalam dua hari, kita bisa menumpuk sampah sebesar candi Borobudur,” ujarnya.
RIKY FERDIANTO