Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dituduh Curi Sepeda, Empat Anak Dipukuli Oknum Tentara  

image-gnews
TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO Interaktif, Depok - Empat anak warga Kelurahan Kalibaru, Cilodong, Depok dipukuli oleh empat oknum tentara. SM, 10 tahun, YS, 15 tahun, TH, 15 tahun, dan YN, 14 tahun dituduh para oknum tersebut mencuri sepeda.

Kejadian bermula ketika pada Sabtu malam lalu (27/3), TF dan YS ke arena bermain playstation di dekat Perumahan Tibeng, Cilodong. Menjelang pukul 02:00 WIB dini hari, keduanya pulang dengan melewati komplek perumahan Tibeng. Tiba-tiba saja, beberapa oknum tentara mendatangi mereka dan menuduh keduanya mencuri sepeda. Kebetulan di daerah tersebut belum lama ini terjadi kasus pencurian sepeda.

Kepada kedua anak tersebut, oknum tentara menanyai siapa saja teman mereka. Keduanya mengaku bahwa teman mereka yang lain ialah YN dan YS. Tak lama kemudian oknum tentara mendatangi rumah YS di RT06/RW 04, Kelurahan Kalibaru, Cilodong.

Fatmawati, 38 ahun ibu dari YS mengaku bahwa anak keduanya tersebut sedang tidur ketika ada orang yang menjemput ke rumahnya. "Malam-malam itu, ada orang ketok-ketok pintu dan minta izin ke saya untuk bawa YS," kata ibu lima anak ini di Polres Depok, Selasa (30/3).

Menurut Fatmawati, tentara tersebut tak menyebutkan alasan anaknya harus dibawa. Karena curiga Fatamawati membuntuti dan saat itulah, ia melihat anaknya dipukuli. "Saya udah teriak, anak itu anak yatim jangan dipukuli. Tapi tetep saja anak itu dipukuli," kata dia.

Adapun Kapi, 43 tahun, paman dari YS mengatakan bahwa keponakannya dan teman-temannya dipukul dengan menggunakan besi, kayu, dan juga sepatu. Ia mengatakan ada sekitar empat orang yang memukul YS dan teman-temannya. "Ada yang pakai baju loreng, ada juga yang pakaian preman," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, keempat anak tersebut awalnya taik mengaku bahwa mereka mencuri sepeda. Tetapi karena tidak tahan dengan siksaan yang diterima, mereka mengaku dan ternyata hal tersebut justru mengakibatkan mereka mendapatkan siksaan lagi.

Berdasarakan pengamatan Tempo, mata YS tampak bengkak. Selain itu, ia mengaku kepalanya sakit karena dipukul. Fatmawati mengatakan luka yang diderita anaknya bukan hanya di mata dan kepala saja. "Jidatnya benjol, kepalanya juga sakit digetok besi," kata dia.

Kapolsek Sukmajaya Ajun Komisaris Polisi Lilik Iryanto mengatakan karena korban di bawah umur, maka kasusnya ditangani ke bagian Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Depok. Ketika ditanyakan tentang kemungkinan pelaku adalah anggota TNI, Lilik mengatakan belum mengetahui.

TIA HAPSARI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

16 jam lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

16 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

25 hari lalu

Penanganan kasus pengeroyokan di SMP Negeri 13 Terititip, Balikpapan Timur. Instagram/PolsekBppntimur
Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya


Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

27 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.


Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

27 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong


KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

36 hari lalu

KPAI dan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan mendatangi Polres Tangsel dalam kasus bullying di SMA Binus Serpong, Selasa 20 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.


FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

37 hari lalu

Binus School Serpong. serpong.binus.sch.id
FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.


Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

37 hari lalu

Mobil yang dinaiki Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tiba di Binus School Serpong pasca viralnya berita perundungan siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Perundungan ini menyebabkan korbannya dirawat di rumah sakit. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.


Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

54 hari lalu

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.


Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

57 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly dan jajaran menunjukkan barang bukti kasus pencabulan oleh lansia terhadap tiga anak di bawah umur di Matraman. Polisi kini menahan tersangka di Polres Jakarta Timur, Selasa, 30 Januari 2024. Tempo/Novali Panji
Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

Tersangka pencabulan anak di Matraman disebut memiliki ketertarikan terhadap anak-anak meski tidak menikah.