Andi Sulolipu, pengelola Program Komisi AIDS Makassar mengatakan kondom yang diterima dari Komisi AIDS Pusat hanya 1.872. Padahal kebutuhannya 32 ribu. "Kami berharap Pemerintah Kota Makassar membantu untuk menambah persediaan kondom," katanya dalam rapat koordinasi dengan Komisi AIDS Makassar yang berlangsung di Balai Kota siang ini.
Wakil Wali Kota Makassar Supomo Guntur yang juga Ketua Komisi ADIS Makassar mengaku akan membicarakan masalah itu dengan Komisi AIDS Provinsi Sulawesi Selatan. Supaya Komisi AIDS Pusat bisa menambah jumlah persediaan kondom untuk Makassar.
Pemerintah kota, kata dia, tidak bisa menyediakan dana langsung untuk membantu persediaan kondom. "Sekarang sistem keuangan cukup ketat, jangan sampai menjadi temuan," katanya.
Zulfikar, pengurus Komisi AIDS Sulawesi Selatan mengakui tiga bulan terakhir ini penyediaan kondom dari Komisi AIDS Pusat cukup sedikit. Namun, pihaknya telah melakukan lobi dengan Komisi AIDS Pusat untuk menyalurkan tambahan kondom.
Hasilnya, Komisi AIDS Pusat berjanji disalurkan kondom ke Sulawesi Selatan dan kabupaten/kotanya. Khusus untuk Makassar sebanyak 4.742 kondom. "Satu dua hari ke depan mungkin akan tiba bantuannya," katanya.
Pembagian kondom gratis merupakan program Komisi AIDS Makassar sejak beberapa tahun terakhir. Sasarannya yakni tempat yang rawan prostitusi seperti lokalisasi dan hotel.
Program itu bertujuan mencegah penyebaran HIV/AIDS yang terus meningkat.
Pada tahun 2009 ini, jumlah pengidap HIV/AIDS di Sulawesi Selatan diperkirakan 3.108 orang.
Jumlah pengidap paling banyak berada di Makassar yakni sekitar 2.574 orang. Terdiri dari HIV 2019 orang dan AIDS 555 orang.
TRI SUHARMAN