Permintaan itu ia sampaikan saat melawat ke Jepang dua pekan lalu. "Saya bicara ke menterinya, dan dia janji akan membawa itu ke sidang kabinet (pemerintah Jepang)," kata Hidayat. Permintaan itu perlu ia sampaikan karena Jepang memiliki investasi besar di Indonesia, yaitu terminal apung LNG di Masela Laut Arafuru, Maluku.
Hidayat mengatakan, proyek senilai US$ 15 miliar itu akan membutuhkan banyak kapal angkut. "Saya minta itu dibuat di Indonesia, atau join dengan lokal," katanya. Menanggapi permintaanya itu, kata Hidayat Pemerintah Jepang meminta Pemerintah Indonesia menyampaikan secara resmi.
"Mereka janji akan membawa itu ke sidang kabinet," katanya. Hidayat menegaskan, jangan sampai nanti seluruh kebutuhan kapal untuk proyek terminal apung LNG itu disuplai dari Jepang. "Karena untuk proyek itu dibutuhkan puluhan kapal," ujarnya.
IQBAL MUHTAROM