Dia mengakui tinggi rendahnya NPL menjadi tolak ukur bagi Bank Indonesia untuk mengkategorikan sebuah bank, termasuk BPR, masuk dalam kriteria sehat atau tidak tidak.
Di Kabupaten Lumajang terdapat 13 BPR. Ini adalah bagian dari 90 BPR yang masuk dalam wilayah Bank Indonesia cabang Malang. Bank Indonesia cabang Malang membawahi sejumlah kabupaten dan kota mulai dari Malang hingga Probolinggo.
Bachtiar mengatakan, data tentang tingginya NPL BPR di Lumajang diketahui dalam pertemuan yang diselenggarakan Bank Indonesia cabang Malang beberapa waktu lalu.
Tingginya NPL menandakan jumlah kredit macet di BPR tinggi. Tingginya jumlah kredit macet mempengaruhi cash-flow BPR. Itu sebabnya, BPR sulit mencatat keuntungan.
PD BPR yang dipimpin Bachtiar yang merupakan perusahaan perbankan milik Pemerintah Kabupaten Lumajang, saat ini NPLnya masih berkisar 20 porsen. “Itu sudah lumayan. Waktu pertama kali saya masuk NPLnya 90 persen,” katanya.
Kredit macet yang melanda PD BPR Lumajang saat ini sedang ditangani Kejaksaan Negeri setempat. Pengemplang kredit di antaranya adalah karyawan Pemerintah Kabupaten Lumajang, lembaga swadaya masyarakat. Kredit dikucurkan tanpa didahului survey kelayakan, bahkan tidak disertai perjanjian kredit sehingga sulit dilakukan penagihan. DAVID PRIYASIDHARTA.