TEMPO Interaktif, Semarang - Guna mencegah banjir yang sudah menjadi langganan, Kota Semarang akan segera merealisasikan pembangunan kolam retensi polder banger di muara Sungai Banger Semarang Timur.
"Proyek dengan anggaran senilai Rp 80 miliar itu akan dicanangkan pada Jumat depan (9/4)," kata Kepala Dinas Cipta Karya Pemukiman dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah Tamzil di Semarang, Senin (5/4).
Tamzil mengatakan sumber dana Rp 80 miliar berasal dari dana hibah pemerintah Belanda dan kekurangannya berasal dari kucuran pemerintah pusat.
Tamzil berharap kolam retensi itu bisa membantu membebaskan Semarang dari masalah banjir dan rob. Selama ini setiap musim hujan selalu terjadi banjir di Kota Atlas tersebut. Sedangkan pada masa kemarau juga terjadi rob yang menggenangi berbagai sudut kota Semarang bagian utara.
Sebelumnya, pada Jumat (19/3) lalu Gubernur Jawa Tengah juga sudah mencanangkan proyek pembangunan kolam retensi di Muara Kali Semarang, Panggung Lor, Semarang Utara. Proyek yang tujuannya untuk mencegah banjir di Semarang ini senilai Rp 164 miliar.
Tamzil menyatakan pembangunan infrastruktur penanganan banjir dan rob di Kota Semarang harus dilakukan secara berkelanjutan, sebab sejumlah proyek yang dicanangkan memang saling menunjang. “Paling tidak memang harus dua sistem. Kalau Banger tidak jalan ya akan bocor juga. Rob dan banjir masih terjadi,” ujarnya.
Dengan sistem pararel tersebut, dia berharap infrastruktur yang dibangun dapat mengatasi banjir dan rob yang biasa menggenangi wilayah Semarang Tengah dan Utara. Secara hitungan, lanjutnya, kolam retensi Kali Semarang akan mengatasi rob dan banjir di dua pertiga wilayah. Sementara polder Banger mengatasi sepertiga wilayah sisanya yang tak mampu dicover kolam retensi Kali Semarang.
Agar Semarang bisa bebas dar banjir, tambah Tamzil, ke depan di sepanjang jalan arteri Semarang juga harus dibangun tanggul.
ROFIUDDIN