"Pasokan itu untuk mengatasi kekurangan pasokan di Muara Tawar sejak Maret 2010," ujar Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji dalam konferensi persnya hari ini (5/4) di Jakarta.
Ia berharap akhir 2010 PLN sudah mendapat kepastian pemenang lelang. "Pengadaannya tidak realistis kalau tahun ini," katanya. "Kami perkirakan realisasi pasokan baru tercapai pada akhir 2011 sampai pertengahan 2012."
Produsen atau peserta lelang, lanjut Nur, harus bersedia membangun infrastruktur gas menuju pembangkit Muara Tawar. "Kami hanya beli gas, produsen terserah mau masoknya bagaimana," tutur Nur.
Satu produsen gas dalam negeri sudah menyatakan minatnya. Namun, Nur enggan menyebutkan namanya.
PLN akan membuat kontrak gas dengan calon pemasok selama 10 tahun. Soal harga menurutnya akan terbentuk pada saat lelang.
Jumlah gas yang dibutuhkan pembangkit sepanjang 2010 mencapai 2.432 ribu British Termal Unit per hari. Sementara yang baru tersedia 1.471 ribu British Termal Unit per hari.
Tahun depan kebutuhannya naik menjadi 2.516 ribu British Termal Unit. Namun, kepastian pasokan baru 1.401 ribu British Termal Unit per hari.
Sejak 1 Maret 2010 PT Perusahaan Gas Negara mengurangi pasokan gas ke Muara Tawar dari 200 ribu British Termal Unit per hari menjadi 100 ribu British Termal Unit per hari.
Pengurangan itu membuat PLN menambah konsumsi bahan bakar minyaknya sebanyak satu juta kilo liter per tahun. "Kami akan mengadakan lelang pembelian bahan bakar minyak dua minggu lagi," ujarnya.
Lelang bahan bakar minyak akan berlangsung selama tiga bulan. Target mulai pasok diperkirakan pada semester dua dengan jangka waktu kontrak tiga sampai 10 tahun.
SORTA TOBING