TEMPO Interaktif, Subang – Persatuan Wartawan Indonesia Cabang Jawa Barat mengungkapkan profesionalisme kewartawan di daerah saat ini sudah banyak tercoreng. “Bahkan sudah banyak wartawan dan media yang dijadikan kendaraan premanisme,” kata Yoyo S Adiredja, Ketua PWI Jawa Barat, di Subang, Selasa (6/4).
Perilaku orang yang mengaku wartawan juga banyak yang tak memperhatikan kaidah-kaidah Kode Etik Jurnalistik. “Mereka ada yang memanfaatkannya buat kepentingan di luar profesi, misalnya untuk melakukan tidakan intimidasi dan pemerasan,” kata Yoyo.
Untuk mencegah praktik yang tidak terpuji tersebut, Yoyo berniat melakukan koreksi internal organisasi. Caranya, PWI Cabang Jawa Barat akan melakukan sistem rekrutmen anggota baru dengan menerapkan standar kompetensi sumber daya manusia.
Sedangkan terhadap para anggota lama akan dilakukan verifikasi keanggotaan mulai dari level keanggotaan PWI Perwakilan yang berkedudukan di kabupaten dan kota. “Yang tidak memenuhi syarat, akan dicoret,” kata Yoyo menegaskan.
Perlakuan serupa juga akan dilakukan terhadap para pengurusnya. Caranya dengan melakukan penilaian kinerja tahunan. “Jika tidak berhasil, kepengurusannya akan ditinjau ulang,” kata Yoyo.
Yoyo juga meminta aparatur pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat luas untuk sama-sama memantau sikap dan perilaku wartawan anggota PWI dan orang-orang yang mengaku berpprofesi wartawan.
Jika mereka melakukan tindakan di luar kewartawanan, apalagi berbuat kriminal, agar tak segan-segan melaporkannya kepada aparat penegak hukum. “Oknum seperti itu harus ditindak tegas,” tandas Yoyo.
Dadang Hidayat, Ketua PWI Perwakilan Subang, mengaku siap menyukseskan program kerja PWI Jawa Barat itu. “Kami akan langsung melakukan action,” kata Dadang.NANANG SUTISNA