Eddy mengatakan, langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi padatnya lalu-lintas komunikasi. Biasanya kepadatan lalu-lintas terjadi beberapa jam setelah bencana seperti saat gempa di Padang, Sumatera Barat dan Tasikmalaya, Jawa Barat, tahun lalu.
Dia mengatakan, manajemen perusahaan telah menginstruksikan seluruh jajaran, khususnya yang terdekat dengan episentrum gempa, untuk meningkatkan kewaspadaan. Mereka diminta untuk memeriksa agar fasilitas telekomunikasi bisa digunakan dengan normal.
Hingga kini belum ada laporan kerusakan atau terputusnya saluran komunikasi di Aceh. Seluruh fasilitas telekomunikasi di Aceh, baik suara maupun data, tidak mengalami gangguan. "Masyarakat tetap bisa berkomunikasi baik ke luar maupun ke dalam provinsi," katanya.
Saat ini Telkom melayani sekitar 45 ribu pelanggan Flexi, 58 ribu pelanggan telepon kabel, dan 13.500 pelanggan Speedy di Aceh. Perusahaan juga memiliki 82 menara base transceiver station (BTS) di lokasi tersebut.
Ia menambahkan perusahaan tengah mengumpulkan informasi mengenai dampak gempa di daerah sekitar Aceh. Sebab gempa tersebut juga dirasakan di beberapa daerah di Riau, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter mengguncang Nanggroe Aceh Darusalam pukul 05.15 WIB. Titik pusat gempa berada 75 kilometer tenggara Sinabang, Aceh, pada kedalaman 34 kilometer dan berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
DESY PAKPAHAN