Dalam rapat yang dipimpin Wakil Presiden Boediono itu, hadir pula Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar, Kepala Badan Pengelola Minyak dan Gas R Priyono.
Dahlan menambahkan, sejumlah daerah masih terjadi pemadaman listrik yaitu Mentawai, Palu, Toli-toli, Luwu, Poso, Sungai Penuh, Sumatera Barat. Penyelesaian masalah pemadaman listrik ini bisa diatasi dengan pembangkit dan trafo yang rusak diperbaiki, dan penambahan daya.
Jika terjadi pemadaman di rukun tetangga dan di rumah itu bukan 'byar pet' atau pemadaman listrik. Namun, kata dia, ada gangguan kecil pada trafo dan adanya pohon tumbang. Dahlan mempertaruhkan jabatannya dan siap mundur jika masih terjadi pemadaman listrik setelah 30 Juni 2010. "Jangankan tunggu itu, sekarang pun siap," ujarnya.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, semua daerah yang mengalami krisis listrik dipaparkan satu persatu. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah meminta semua masalah pemadaman bergilir selesai pada 2010. "Ternyata nanti pada Juni-Agustus, semua listrik yang byar pet sudah bisa teratasi. Dengan tabulasi yang sangat jelas, dan time frame sangat jelas," katanya.
Rapat itu juga mengevaluasi program listrik 10 ribu megawatt, terutama mendorong energi panas bumi. Pembangkit listrik energi panas bumi ditargetkan antara 3.500-4.000 megawatt untuk Jawa dan Sumatera. Proyek panas bumi di Sarulla, misalnya, sudah disetujui sehingga menunggu audit BPKP pada harga. Adapun proyek di Hulubelu pun sudah disetujui. "Kita akan segera identifikasi mana yang cepat untuk di Jawa dan tambahan untuk Sumatera."
EKO ARI WIBOWO