TEMPO Interaktif, Nairobi - Perompak Somalia membajak sebuah kapal Turki dengan 25 awak pada Rabu, kata Angkatan Laut Uni Eropa. Peristiwa itu sehari setelah seorang sandera tenggelam dalam pertemuan terpisah antara angkatan laut dan kapal pembajak.
MV Yasin C dibajak sekitar tengah hari 250 mil (400 kilometer) di lepas pantai Kenya, kata juru bicara angkatan laut Uni Eropa Cmdr. John Harbour. Menurutnya, awak kapal 36.000 ton itu diyakini warga Turki.
Ini adalah pembajakan berhasil terdekat ke pantai Kenya, kata Karen Jacques dari Dryad Maritime Intelligence, tetapi dua serangan lain pada tanggal 31 Maret jauh lebih dekat - yang satu hanya 85 mil (135 kilometer) dari pelabuhan yang sibuk, Mombasa.
"Serangan itu terlalu jauh untuk berasal dari kelompok yang sama," kata dia. Dia mengindikasikan bahwa paling tidak dua kelompok bajak laut mengancam pelayaran ke pelabuhan Kenya.
Serangan bajak laut Somalia telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir dan kedua bajak laut dan angkatan laut menjadi lebih agresif.
Dalam insiden terpisah, seorang sandera kargo India Faize Osamani tenggelam setelah kapal digunakan untuk menyerang kapal lain dan angkatan laut ikut campur pada hari Selasa.
Kapal Faize Osamani yang dibajak dipakai untuk menyerang MV Rising Sun, yang melakukan manuver mengelak dan mengirim sinyal marabahaya yang diterima pasukan AS dan Oman. Kapal perang dari Oman, sebuah negara Teluk Persia, tiba lebih dulu, dan sembilan sandera melompat ke laut untuk mencoba berenang jauh dari bajak laut. Satu tenggelam dan delapan lainnya berhasil diselamatkan, kata siaran pers dari Armada Kelima AS.
Ini adalah taktik umum bajak laut untuk membajak kapal kecil dan menggunakannya sebagai "motherships" untuk memasok speedboat mereka dan menyelinap di target yang tidak curiga.
AP | EZ