Kepala Bidang Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2P dan PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi Budi Ristiyono menjelaskan, sejak ditemukan pada tahun 2002 hingga April 2010, jumlah penderita HIV/AIDS yang terdata sudah mencapai 36 orang. “Hingga sekarang hanya empat orang yang masih bertahan dan sisanya meninggal dunia,” katanya, Minggu (11/4).
Menurut dia, Dinas Kesehatan terus memantau kondisi kesehatan empat penderita HIV/AIDS yang masih bertahan tersebut. Rata-rata para penderita ini datang ke rumah sakit dalam keadaan kritis. Kondisi mereka telah memasuki stadium tiga hingga empat. Ini yang membuat kematian akibat kasus HIV/AIDS di Ngawi tinggi.
Saat ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soeroto, Ngawi, tengah merawat satu pasien yang diduga terjangkit HIV/AIDS. Pasien berjenis kelamin perempuan ini merupakan warga Kecamatan Gerih. “Pasien datang ke rumah sakit dengan keluhan diare yang berkepanjangan. Selain kondisinya yang kritis, pasien juga terserang penyakit penyerta seperti TBC, diare, dan gangguan pernafasan,” jelas dokter jaga RSUD dr. Soeroto Ngawi, dr. Indah.
Menurut Indah, saat ini pasien terus mendapat perawatan khusus. Jika keadaannya membaik bisa segera dipulangkan. Pihak rumah sakit belum dapat memastikan apakah yang bersangkutan mengidap HIV/AIDS atau tidak. “Untuk membuktikannya, pihak rumah sakit masih menunggu hasil laboratorium dan mempelajari riwayat kesehatan pasien,” ujarnya.
Untuk menekan penyebaran HIV/AIDS di Ngawi, Dinas Kesehatan terus berupaya melakukan sosialisasi ke masyarakat agar waspada terhadap perilaku yang beresiko tertular HIV/AIDS. ISHOMUDDIN.