TEMPO Interaktif, Kebumen -Kuatnya praktik politik uang dalam Pemilihan Bupati Kebumen, Jawa Tengah diperkirakan melibatkan uang miliaran rupiah.
Selain dari tim sukses, penjudi dan petaruh juga diduga ikut bermain dalam pemilahan tersebut. Saya menemukan sekitar 500 amplop masing-masing berisi Rp 10 ribu untuk dibagikan kepada masyarakat saat malam menjelang pemilihan,” ujar pengajar di Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Imam Kebumen, Satibi, Senin (12/4).
Imam menyebutkan, uang yang beredar untuk mempengaruhi pemilih sekitar Rp 4 miliar. Uang tersebut digunakan untuk mempengaruhi pemilih agar memilih salah satu pasangan calon.
Ia mendesak kepolisian, kejaksaan, dan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengusut kasus tersebut. Sebab, kata dia, politik uang tersebut dilakukan secara sistematis dan terencana untuk memenangi pemilihan. “Ini harus diungkap, sebab menjadi preseden buruk demokrasi,” tegasnya.
Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kebumen, Suratno mengatakan akan meminta bantuan Badan Pengawas Pemilu untuk ikut menyelidiki praktek politik uang di Kebumen. “Kami hanya bertiga, sementara banyak kasus yang muncul,” katanya.
Pada Minggu lalu, Panwas menemukan indikasi politik uang di 10 kecamatan. Hari ini, kata dia, kasus politik uang bertambah hingga 15 kecamatan. “Kemungkinan akan bertambah, karena proses inventarisasi masih berlangsung,” katanya.
Selain itu, Panwas juga menerima laporan praktik judi di sejumlah kecamatan. Penjudi menyebar uang di masyarakat agar pilihannya menang di kecamatan tertentu.
ARIS ANDRIANTO