Dengan usianya yang sudah lima tahun, berat badannya hanya lima kilogram. Sang Bunda, Halimatus, menuturkan bahwa saat lahir lewat bantuan dukun, berat jamilah terbilang normal, 2,3 kilogram.
Namun, pada saat usianya beranjak delapan bulan Jamilah terserang panas hebat disertai diare dan muntah-muntah. Deraan panas, diare, dan muntah bahkan masih kerap terjadi hingga saat ini.
Kondisi ini membuat pertumbuhan badan Jamilah tidak normal. Ia tak bisa bicara. Berjalan pun tak mampu. Kedua kakinya hanya seukuran pelapah pisang dan tampak bengkok. "Perawatan terhadap Jamilah kami lakukan seadanya," tutur Halimatus kepada TEMPO, Senin (12/4).
Jamilah hampir tak pernah tersentuh penanganan secara medis, Halimatus mengaku jika Jamilah sakit hanya dibawa ke dukun urut atau diberi jamu tradisional.
Kondisi ekonomi orang tua Jamilah memang pas-pasan. Ayahnya, Soleh, hanya petani biasa dan Halimah tidak bisa bekerja karena waktunya tersita mengurus jamilah. "Makan harus disuap sehingga saya tidak bisa bantu suami," ujarnya.
Kepala Hubungan Masyarakat Ruamah Sakit Umum Daerah Pamekasan Iri Agus Subaidi mengatakan, Jamilah pernah menjalani pemeriksaan. Jamilah tidak hanya menderita gizi buruk. ia didiagnosa menderita penyakit radang paru-paru yang menyebabkan kelumpuhan. Idealnya, kata dia, berat anak usia lima tahun minimal 18 kilogram.
Menurut dia, lumpuh yang diderita Jamilah masih mungkin disembuhkan dengan diberi gip. Kakinya yang bengkok pun bisa diluruskan karena kondisi tulangnya masih terbilang lunak. "Insyallah bisa disembuhkan, hanya perlu waktu yang lama," ucapnya. MUSTHOFA BISRI.