TEMPO Interaktif, Tangerang - Kepala Bidang Penertiban Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang Mulyanto mengatakan pihaknya telah meminta bantuan polisi wanita untuk menghadapi ibu-ibu warga Cina Benteng yang akan menghadang tim penggusuran yang akan menertibkan bangunan di kampung Lebakwangi siang ini. "Untuk mengantisipasi bentrokan dan hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya kepada Tempo pagi ini.
Menurut Mulyanto, puluhan polisi wanita itu dikerahkan khusus menghadapi para wanita yang terdiri dari ibu-ibu kampung Lebakwangi." Polisi wanita bisa melakukan hal persuasif," katanya.
Satpol PP Kota Tangerang, kata Mulyanto mengerahkan kekuatan penuh dalam penertiban hari ini. Sebanyak 100 personil satpol PP ditambah petugas dari Polres Tangerang akan melakukan penggusuran 300 bangunan dikampung Cina Benteng itu.
Sementara Satuan Polisi Pamong Praja Kota Tangerang akan mengerahkan tiga mesin pengeruk (becko) untuk menggusur perkampungan Cina Benteng di kampung Lebakwangi, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Neglasari siang ini." Tadinya kami siapkan satu,tapi setelah melihat kondisi dilapangan kami tambah menjadi tiga unit," ujar Kepala Bidang Penertiban Satpol PP Kota Tangerang, Mulyanto kepada Tempo pagi ini.
Mulyanto mengatakan becho digunakan untuk menghancurkan 300 bangunan yang berdiri di sepadan sungai Cisadane itu. Menurutnya, bangunan itu tidak berijin dan melanggar perda nomor 18 tahun 2000 tentang Kebersihan,Keamanan, Ketertiban." Bangunannya banyak yang permanen," kata dia.
Untuk menghindari bentrol dengan warga yang saat ini telah siap menghadang tim Satpol PP, menurut Mulyanto, pihaknya akan tetap menggunakan cara persuasif." Kami akan sangat menghindari bentrokan atau kericuhan," katanya.
Sementara itu, warga kampung Cina Benteng tak gentar menghadapi mesin pengeruk tersebut. Ratusan ibu-ibu menyatakan telah siap pasang badan untuk menghadapi mesin pengeruk itu." Kami siap melakukan penghadangan," ujar Meliyana.
Meliyana bersama sekitar 500 ibu-ibu lainnya telah membentuk benteng pertahanan di kampung Tangga Asem, jalan Rawa Kucing yang merupakan akses utama menuju kampung itu. Mereka membentuk barisan berlapis sejak kemarin.
JONIANSYAH