Namun, rencana penerbitan subdebt tersebut masih menunggu pembahasan hak menerbitkan efek terlebih dulu di Kementerin Koordinasi Perekonomian dan Dewan Perwakilan Rakyat. Jika rencana right issue disetujui, maka penerbitan subdebt akan dibatalkan pihak perseroan.
“Moga-moga (right issue) juga terealisasi pada semester II-2010 atau awal 2011,” kata Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Agus Martowardoyo, di sela-sela acara ‘Maluku-Maluku Utara Investment Day', di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (13/4).
Dari aksi right issue itu, Bank Mandiri menargetkan dana Rp 6-7 triliun yang akan digunakan sebagai modal menambah rasio kecukupan modal (CAR). Saat ini, CAR Mandiri berada di angka 15,8 persen, atau masih di atas ketentuan Bank Indonesia yang menetapkan CAR harus di atas 8 persen.
Perseroan sendiri dalam periode 2011-2014 ingin menjaga agar rasio itu tetap berada di kisaran 12-15 persen. “Kalau kamai tidak lakukan right issue, CAR kami akan turun di bawah 12 persen,” ujar Agus.
Saat disinggung tentang ketertarikan JP Morgan berinvestasi di perbankan Indonesia, Agus menyambut dengan tangan terbuka karena hal itu bisa memberi nilai tambah untuk pertumbuhan ekonomi. “Kami mau membuka diri. Pemerintah punya 60 persen kepemilikan saham. Dan 40 persen sahamnya bisa kami beri ke pasar,” tutur Agus.
Kepemilikan saham pemerintah di Bank Mandiri mencapai 66,76 persen dari total kepemilikan domestik sebesar 74,93 persen. Sedangkan kepemilikan asing di perseroan berjumlah 25,07 persen.
ARIE FIRDAUS