TEMPO Interaktif, Malang - Pemerintah memilih Kota Malang sebagai daerah percontohan nasional penanggulangan HIV/AIDS. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Enny Sekar Rengganingati, ini karena Kota Malang dinilai berhasil dalam penanggulangan HIV/AIDS.
"Progran penanggulangan antara lembaga masyarakat dan instasi pemerintah berjalan baik," katanya, Jumat (16/4).
Ada sejumlah faktor yang membuat Malang menjadi percontohan nasional, antara lain jumlah penderita yang terdeteksi cukup banyak dan jumlah pasien yang datang ke laboratorium cukup banyak.
Selain itu, jumlah rumah sakit dan Puskesmas yang melayani pemeriksaan virus juga cukup banyak. "Ini karena sosialisasi tentang HIV/AIDS berjalan bagus," ujar Enny.
Menurut Enny, dengan adanya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatannya, bisa diartikan stigma negatif di masyarakat tentang HIV/AIDS sudah menurun. Selain itu, diskriminasi di tengah masyarakat terhadap orang hidup dengan AIDS (Odha) juga sudah turun.
Dinas Kesehatan Pemkot Malang mencatat sampai saat ini jumlah penderita HIV yang sudah memeriksakan kesehatannya ke laboratorium pemeriksaan virus sudah mencapai 1.100 orang lebih.
Menurut Enny, semakin banyak jumlah penderita HIV yang terdeteksi akan lebih baik karena penderita HIV di Indonesia seperti fenomena gunung es. Jumlah penderita HIV/AIDS hingga Maret 2010 tercatat sebanyak 900 orang. Dari jumlah itu ada 24 balita yang mengidap penyakit HIV/AIDS. "Jumlah penderita yang belum ketahuan masih lebih besar dari yang sudah ketahuan terinfeksi."
Program Manajer Yayasan Sadar Hati Malang, Bahrul Ulum, mengatakan semakin banyak penderita HIV/AIDS yang diketahui akan semakin baik karena mudah melakukan penanganan. Adapun program penanganan yang bisa dilakukan dengan mencegah yang masih sehat jangan sampai tertular virus HIV dan yang sudah tertular HIV jangan sampai jatuh ke stadium AIDS. Sedangkan mereka yang sudah mengidap AIDS diupayakan agar jumlah yang meninggal bisa dikurangi.
BIBIN BINTARIADI