Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Proyek Sasambo Menyatukan Etnis di Nusa Tenggara Barat

image-gnews
Iklan

TEMPO Interaktif, Mataram – Banyaknya etnis di Nusa Tenggara Barat (NTB) dinilai tidak menjadi mudah dikenali budayanya di luar daerah. Sebab, selama ini budaya suku Sasak (Lombok), suku Samawa (Sumbawa) dan suku Mbojo (Bima) memang memiliki perbedaan.

Karenanya, untuk menyatukan tampilan ketiganya, beberapa warga mengambil peran menggagas Sasambo (Sasak-Samawa-Mbojo) Project. Pertama kali menghasilkan album lagu pop Sasambo yang dicetak sebanyak 25 ribu keping VCD dan DVD.

Seterusnya akan menyajikan kuliner yang meramu menu khas Ayam Taliwang dengan pedasnya Sepat di Sumbawa dan rasa kecutnya bumbu masakan Bima. Kemudian, mereka akan menampilkan kreasi batik lokal Sasambo walaupun selama ini suku Sasak tidak mengenal adanya kain batik lokal.

Untuk kepentingan Sasambo Project tersebut beberapa orang warga mengambil peran membiayai rekaman album pop Sasambo yang terdiri dari 12 lagu ketiga etnis tersebut dan satu lagu yang berisi gabungan tiga etnis.

Rekaman VCD dan DVD tersebut akan disebarkan melalui tenaga kerja Indonesia yang hendak berangkat bekerja ke luar negeri atau dititipkan di Kedutaan Besar Indonesia. "Sudah ada kesepakatan untuk memperkenalkan Sasambo,’’ kata Koordinator Sasambo Project Irwan Pratsetya, ketika ditemui di ruang Humas Pemerintah Provinsi NTB, Sabtu (17/4) siang.

Menurut Irwan yang sehari-hari menjabat Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia NTB, pentingnya penciptaan album tersebut agar masing-masing etnis juga bisa menyintai kesemua lagu daerah tersebut. Sebab, selama ini lagu khas daerah Sasak berupa Cilokak tidak dimengerti oleh orang Sumbawa atau Bima.

Berbeda dengan lagu Poto Tano (Sumbawa) yang pop dinyanyikan Yuni Sara bisa dinikmati oleh orang etnis lain. "Promosi daerah melalui produk Sasambo ini lebih murah dibanding melalui televisi,’’ ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menyebutkan, promosi yang pernah dilakukan serempak di delapan televisi menghabiskan biaya hingga Rp 1,5 miliar. Sedangkan penggandaan 25 ribu keping VCD dan DVD hanya bermodal Rp 150 juta.

Itupun akan balik modal karena bekerja sama dengan Pelaksana Penempatan TKI Swasta yang membayar biaya produksinya. Setiap calon TKI akan diberikan dua keping album tersebut. Sedangkan masing-masing Kedubes dititipi 10 keping. Selebihnya disebarkan di daerah sendiri melalui pedagang grosiran.

Adapun rekaman lagu yang pertama Sasambo oleh penyanyi nasional Jopie Latul diiringi pemusik Bartje Van Houten (gitar), Dodi Purba (saxophone), Simon Matulesy (keyboard), Samy Matokoli (bass), Jumadi (keyboard).

Lainnya, masing-masing empat lagu. Sasak: Purnama Lek Atas Senggigi, Mutiare Ate, Telu Gili, Gile Mesak. Samawa: Mandanglin, Nongkaku Sangke, Mares Pamenli. Mbojo: Dana Mbojo, Lakey, Kalero, Pasar Senggol.

SUPRIYANTHO KHAFID

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

53 hari lalu

Gapura Joyland Festival Bali 2024 di Peninsula Island, Nusa Dua Bali pada Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/Intan Setiawanty,
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga

Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.


Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

15 Januari 2024

Aktor Butet Kertaredjasa melakukan pertunjukan seni teater yang digabungkan dengan seni musik dan seni tari dengan lakon
Butet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan

Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta


Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

5 Desember 2023

Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, dan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka
Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni

Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.


Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

5 Desember 2023

Akmal Nasery Basral. ANTARA
Debat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini

Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.


Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

22 Agustus 2023

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
Pemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu

Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.


Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

4 Juli 2023

Domba peserta kontes Domba Catwalk di Situ Bagendit, Garut, Jawa Barat, 21 Februari 2015. Acara tersebut untuk mempromosikan Domba Garut sekaligus kawasan wisata Situ Bagendit. TEMPO/Prima Mulia
Sejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat

Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.


WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

24 Februari 2023

Pertunjukan seni teater
WM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia

Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.


Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

20 Januari 2023

Karya gambar berjudul
Seniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia

Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.


Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

17 November 2022

Jadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami

Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar


Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

27 Oktober 2022

Pemain teater Syahid berperan dalam teater bertajuk
Masyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan

Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI