Itu merupakan insitiatif Dewan Pers menyusul maraknya keluhan mayarakat atas penayangan peristiwa bentrokan yang menelan tiga jiwa personil Satpol PP.
“Kami berinisiatif memproses penayangan tragedi kasus Tanjung Priok,” kata Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Dewan Pers, Agus Sudibyo, di Balikpapan, Selasa (20/4).
Baca Juga:
Agus mengaku sedang mengumpulkan bukti rekaman liputan peristiwa bentrokan antara Satpol PP dan warga Tanjung Priok. Dia menyebutkan adanya dua stasiun televisi yang dianggap secara langsung menayangkan adanya aksi brutal kerusuhan masyarakat.
“Minimal rekaman dua stasiun televisi yang akan kami minta,” paparnya.
Dalam pengumpulan barang bukti rekaman, Agus mengatakan akan bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Sebabnya, stasiun televisi biasanya menolak memberikan rekaman penayangan liputan peristiwa yang mengandung unsur kesadisan.
“Karena mereka tahu akan kami periksa penayangan mereka. Sehingga kami bekerja sama dengan KPI untuk meminta bukti rekaman mereka,” ungkapnya.
Saat ditemukan adanya pelanggaran, Agus mengaku akan meminta stasiun televisi bersangkutan untuk memohon maaf pada para pemirsanya. Menurutnya, permintaan maaf sudah lebih dari cukup untuk memberikan efek jera pada stasiun televisi.
“Itu sudah merupakan tamparan bagi perusahaan media untuk meminta maaf pada pemirsanya. Sehingga saat ada kewajiban minta maaf sudah cukup memberikan efek jera,” paparnya.
Ketua Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Dewan Pers, Muhammad Ridlo menambahkan, semestinya tim redaksi masing masing stasiun mampu memilah antara berita jurnalistik dan sadisme.
Saat ada tayangan yang dianggap kurang mendidik masyarakat, menurutnya tim redaksi langsung memblokirnya dengan berita lain.
“Meskipun itu siaran langsung, pasti ada tim redaksi yang memantau tayangan langsung reporternya,” paparnya.
Akibat peristiwa berdarah Tanjung Priok, polisi mengatakan tiga korban meninggal Satpol PP yaitu W. Soepono, Ahmad Tajudin, dan Israel Jaya. Adapun jumlah yang luka luka mencapai puluhan dari Satpol PP, warga Tanjung Priok dan kepolisian.
SG WIBISONO