TEMPO Interaktif, Makassar -Sejumlah pengusaha asal Singapura berkomitmen akan membantu Sulawesi Selatan agar bisa melakukan perdagangan langsung.
Singapura menawarkan kerjasama di bidang transportasi laut dan udara untuk mengangkut produk hasil bumi dan laut tanpa harus transit di Surabaya dan Jakarta.
"Kami membuka kesempatan kerjasama untuk mempererat perdagangan untuk semua produk dari Sulawesi Selatan," kata Deputi Internasional Enterprise Singapore (IES), Cue Taik Him, Selasa (20/4) dalam rapat dengan Wakil Gubernur Agus Arifin Nu'mang di ruang rapat pimpinan.
Pertemuan dengan pemerintah provinsi itu, dihadiri empat perusahaan yang berniat ekspansi bisnis, yakni Jurong Port International, Global Maritime and Port Service Pte Ltd, Semb Corp Parks Management Pte Ltd, dan PT Ollam International.
Kunjungan IES, kata Cue, bertujuan membantu perdagangan sejumlah komoditi hasil bumi dan laut yang sangat diminati dipasaran Singapura, misalnya kakao, rumput laut, ikan, kopi, kayu olahan dan udang.
Selama ini pengiriman produk daerah ini harus transit di Surabaya dan Jakarta, sebelum di masuk kepasaran Singapura. Jika terjadi kerjasama, sambungnya, Singapura melalui pemerintahannya akan mengupayakan terjadinya perdagangan langsung dari Bandara International Sultan Hasanuddin dan Pelabuhan Soekarno Hatta.
“Semua bisa dilaksanakan secara langsung tanpa harus berhenti di Surabaya dan Jakarta. Keempat perusahaan ini sudah berkomitmen bekerjasama dengan catat ada kemudahan dalam perijinan,” tuturnya.
Untuk mewujudkan perdagangan langsung, dia meminta pemerintah Sulawesi Selatan dapat menfasilitasi kebutuhan pengusaha Singapura.
Wakil Gubernur, Agus Arifin Nu'mang mengatakan, ekspor komoditi hasil bumi dan laut masih terhambat masalah transportasi laut dan udara.
Agus menjelaskan baru maskapai Air Asia yang melakukan penerbangan langsung dari Bandara Sultan Hasanuddin dengan tujuan Kualalumpur Malaysia. "Dengan potensi yang ada ini Sulsel bisa meningkatkan nilai ekspor dan memperbaiki pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.
Amar Kadir, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan menjelaskan, ekspor ke Singapura sejak 2007 - 2009 terus meningkatkan pesat.
"Kalau perdagangan langsung bisa terbuka maka ekspor bisa lebih dipacu. Kami berharap pertemuan ini dapat direalisasikan kedua pihak," jelasnya.
SULFAEDAR PAY