Komandan Pangkalan Udara Gorda Mayor Dudi Wahyudi saat dijumpai di Pangakalan Gorda Rabu (21/4) mengatakan, kehadiran ketiga Agen dari Amerika itu di luar dari jumlah 37 orang anggota Air Force yang melakukan latihan bersama. Ketiganya, yakni dua Agen pria masing-masing Charles dan Jason, serta seorang wanita bernama Nithasa H Cruz.
Latihan bersama tersebut rencananya akan dilaksanakan selama lima hari terhitung sejak Senin (19/4) hingga Kamis (23/4). "Latihan bersama ini seringkali dilakukan dengan negara-negara luar, tapi biasanya tidak ada anggota lain selain mereka yang berlatih terjun bersama," katanya. Ia mengaku tidak tahu karena ketiga orang itu mengaku sebagai tim advance (pendahulu).
Kehadiran agen Anti Teroris itu diduga ingin mengetahui lebih dalam tentang Banten. Sebab mereka selalu menanyakan pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar di Banten. "Bahkan mereka sempat bertanya tentang, kenapa para pelajar harus belajar bahasa arab, Lalu, apakah semua guru wajib mengenakan jilbab?" kata Dudi.
Penerjemah ketiga bule tersebut, Marie, saat dikonfirmasi di sela-sela kunjungan ketiga agen Anti Teroris di SD Negeri Gembor 2, Jalan Lanud Gorda, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang, Banten menyatakan, tidak tahu secara persis misi para agen itu. Kedatangan mereka ke Banten, kata Marie, hanya ingin berbagi dan memberikan donasi bagi siswa-siswa sekolah dan masyarakat sekitar katanya.
Mengomentari adanya agen anti teroris itu, Komandan Batalion 461 Letnan Kolonel Novla mengaku pihaknya hanya memimpin pasukan TNI AU dari Batalionnya saja.
"Kalau ditanya apakah ada kepentingan atau tidak, pasti ada kepentingan. Tapi kepentingannya apa, itu yang kita tidak tahu. Kita juga harus selalu waspada, dan jangan sampai kecolongan," kata Novla.
WASIUL ULUM