Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiga Agen Anti Teroris Amerika Menyusup ke Banten

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Serang - Tiga orang agen anti teroris dari Air Force Office of Special Investigations (AFOSI) Pacific menyusup ke Provinsi Banten. Mereka mengaku sebagai tim advance pasukan Angkatan Udara dari Air Force Amerika yang berlatih bersama dengan TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara Gorda, Kabupaten Serang, Banten. Selama menjalin kerjasama latihan militer dengan negara lain, baru kali ini ada kehadiran agen asing.

Komandan Pangkalan Udara Gorda Mayor Dudi Wahyudi saat dijumpai di Pangakalan Gorda Rabu (21/4) mengatakan, kehadiran ketiga Agen dari Amerika itu di luar dari jumlah 37 orang anggota Air Force yang melakukan latihan bersama. Ketiganya, yakni dua Agen pria masing-masing Charles dan Jason, serta seorang wanita bernama Nithasa H Cruz.

Latihan bersama tersebut rencananya akan dilaksanakan selama lima hari terhitung sejak Senin (19/4) hingga Kamis (23/4). "Latihan bersama ini seringkali dilakukan dengan negara-negara luar, tapi biasanya tidak ada anggota lain selain mereka yang berlatih terjun bersama," katanya. Ia mengaku tidak tahu karena ketiga orang itu mengaku sebagai tim advance (pendahulu).

Kehadiran agen Anti Teroris itu diduga ingin mengetahui lebih dalam tentang Banten. Sebab mereka selalu menanyakan pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar di Banten. "Bahkan mereka sempat bertanya tentang, kenapa para pelajar harus belajar bahasa arab, Lalu, apakah semua guru wajib mengenakan jilbab?" kata Dudi.

Penerjemah ketiga bule tersebut, Marie, saat dikonfirmasi di sela-sela kunjungan ketiga agen Anti Teroris di SD Negeri Gembor 2, Jalan Lanud Gorda, Kecamatan Binuang, Kabupaten Serang, Banten menyatakan, tidak tahu secara persis misi para agen itu. Kedatangan mereka ke Banten, kata Marie, hanya ingin berbagi dan memberikan donasi bagi siswa-siswa sekolah dan masyarakat sekitar katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengomentari adanya agen anti teroris itu, Komandan Batalion 461 Letnan Kolonel Novla mengaku pihaknya hanya memimpin pasukan TNI AU dari Batalionnya saja.

"Kalau ditanya apakah ada kepentingan atau tidak, pasti ada kepentingan. Tapi kepentingannya apa, itu yang kita tidak tahu. Kita juga harus selalu waspada, dan jangan sampai kecolongan," kata Novla.

WASIUL ULUM
 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

8 Agustus 2015

Rustawi Tomo Kabul (tengah, baju putih) bersama keluarga dan staf Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di Bandara Djuanda, Surabaya, 8 Agustus 2015. Foto: Dir PWNI dan BHI Kemlu RI
WNI Bawa Bom di Brunei Bebas, Tiba di Surabaya Hari Ini  

Pengadilan Brunei membebaskan Rustawi karena karena tidak ada bukti kuat terkait dengan penyelundupan benda-benda berbahaya.


TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

9 Mei 2015

TEMPO/Machfoed Gembong
TNI Heran Bahan Bom Masuk Brunei Setelah Lolos dari Juanda  

Cipeng, anak Rustawi, diduga sebagai orang yang memasukkan bom ikan itu.


Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

8 Mei 2015

Akibat debu vulkanik Gunung Kelud, koper-koper yang sudah di bagasi dikembalikan kepada penumpang di bandara Juanda, Surabaya (14/2). TEMPO/M. Syaraffa
Diduga Susupkan Bondet ke Pesawat, Cipeng Menghilang  

Sutrisno alias Cipeng, warga Malang, tak diketahui keberadaannya. Namanya disebut sang ayah yang sedang terbelit kasus bondet dalam koper di Brunei.


Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

8 Mei 2015

Ilustrasi bom. Boards.ie
Kronologi Rustawi Bawa Bondet dan Peluru ke Brunei

Melihat tasnya terbuka, Rustawi tidak menaruh curiga sedikit pun terhadap tindakan yang dilakukan anak keduanya, Cipeng.


Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

8 Mei 2015

Menlu RI, Retno LP Marsudi, beri keterangan pers terkait eksekusi mati dua warga negara Australia, di Kantor Kemenlu, Jakarta, 17 Februari 2015. Selain protes dari pemerintah Australia, Sekjen PBB, Ban Ki-moon juga mengecam eksekusi mati tersebut, namun pemerintah Indonesia tetap pada apa yang telah ditetapkan. TEMPO/Imam Sukamto
Upaya Menteri Retno Bebaskan WNI Bawa Bondet ke Brunei  

Rustawi mengaku tidak tahu-menahu benda berbahaya yang ditemukan dalam kopernya.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

8 Mei 2015

Pembangunan Terminal 2 (T2) di lokasi lama Bandara Internasional Juanda Surabaya. ANTARA/Eric Ireng
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Klaim X-Ray-nya Canggih

Bandar Udara Internasional Juanda, Surabaya, memiliki perangkat detektor sinar-X multiview berstandar internasional.


Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

8 Mei 2015

Pemeriksaan X-ray di Bandara Soekarno-Hatta. TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Bondet Lolos ke Brunei, Juanda Sebut Peluru Rustawi Mainan

Benda disimpulkan sebagai mainan karena tidak lagi memuat mesiu atau bahan peledak. Detektor X-Ray tak menunjukkan perubahan warna.


Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

8 Mei 2015

Sejumlah jamaah haji Indonesia asal Labuan Batu, Sumatera Utara, mengawasi koper mereka setibanya di tempat pemondokan haji di kawasan Jumaizah, Mekkah,  (20/10). Sebanyak 2.277 jamaah haji Indonesia tiba di Mekkah dan langsung melakukan umrah. ANTARA/Saptono
Biro Umrah Sangsi Jemaahnya Sengaja Bawa Bom ke Brunei  

Agus menduga Rustawi dijebak oleh sebuah kelompok.


Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

7 Mei 2015

Pemimpin senior Hamas, Ismail Haniyeh (tengah). REUTERS/Suhaib Salem
Hamas Berangus Salafi, ISIS Keluarkan Ultimatum  

ISIS kemudian mengultimatum Hamas untuk melepaskan anggotanya yang ditahan dalam tempo 72 jam.


WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

7 Mei 2015

TEMPO/Mahfoed Gembong, Edi Wahyono
WNI Bawa Bom ke Brunei, Biro Umrah: Rustawi Petani Jujur

Rustawi telah beberapa kali berhaji dan umrah.