“Kondisinya sudah cukup baik, tadi mereka mau tertawa dan bernyanyi,” kata Salim. Orang tua keduanya juga dinilainya cukup tegar menghadapi kejadian yang menimpa buah hatinya masing-masing yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu.
Salim berharap masyarakat punya kepekaan dan kepedulian dengan membantu polisi memburu para pelaku. “Sangat penting untuk menangkap pelaku agar masyarakat lebih tenang,” kata dia sambil menambahkan bahwa pelaku juga bisa dijerat dengan Undang-undang Nomor 23 tentang Perlindungan Anak.
Salim berharap kasus tidak terulang lagi. “Berapa sih jumlah polisi? Kesetiakawanan dan kepekaan masyarakat harus ditingkatkan lagi,” kata dia.
Dalam catatan Gerakan Ibu Peduli Kasus Pemerkosaan Anak, sudah ada 8 korban penculikan dan perkosaan terhadap anak. “Mungkin saja masih ada korban yang tersembunyi karena tidak mau melapor dan memeriksakan korban,” kata Luh Anggreni, Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Bali.
Kasus yang terakhir dianggap sangat mencemaskan karena justru dilakukan di rumah korban saat orang tuanya sedang pergi bekerja. Korban hanya bersama pembantunya yang berada di kamar belakang.
ROFIQI HASAN