TEMPO Interaktif, Kupang - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (23/4) menggelar aksi demo di gedung DPRD NTT terkait penuntasan kasus Century.
Ketegangan sempat terjadi antara seorang mahasiswa dan Kepala Satuan (Kasat) Samapta Polres Kota Kupang, Ajun Komisaris Imam Iswahyudi, ketika demonstran hendak menggelar shalat Jumat di depan gedung DPRD NTT. Iswahyudi menyarankan, agar mereka shalat Jumat di Masjid terdekat. "Kami akan mengantarnya dengan kendaraan polisi," kata Iswahyudi.
Tapi mahasiswa bersikeras melaksanakan shalat Jumat di depan gedung dewan itu. Meski mahasiswa HMI Cabang Kupang telah meminta izin kepada Wakil Ketua DPRD NTT, Nelson Matara, anggota dewan itu melarangnya. "Lebih arif dan bijak, jika shalat Jumat dilakukan di masjid," kata Nelson.
Polisi pun meminta mahasiswa untuk shalat di masjid. Oleh karena , setelah menyampaikan aspirasinya agar kasus Century diusut tuntas, Ketua Umum HMI Cabang Kupang, Zunaidin Harun dan para demonstran meninggalkan gedung anggota dewan tersebut .
Dalam aksinya, mahasiswa menuntut lembaga hukum segera menindaklanjuti rekomendasi DPR tanggal 3 Maret lalu, mengenai penemuan adanya pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang terkait kebijakan bailout Bank Century yang merugikan negara Rp 6,7 triliun.
Para mahasiswa tersebut diterima oleh wakil Ketua DPRD NTT, Nelson Matara. "Dalam waktu singkat kita akan lanjutkan tuntutan tersebut ke pusat," kata Nelson.
YOHANES SEO