Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

AGENDA SENI HARI INI  

image-gnews
V Film Festival 2010
V Film Festival 2010
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta

V Film Festival 2010 - International Women Film Festival

 

Waktu: 21-27 April 2010

 

Tempat:

 

Goethe Haus

Jalan Sam Ratulangi 9 - 15

Menteng, Jakarta Pusat

 

Serambi dan Teater Salihara

Jalan Salihara 16

Pasar Minggu, Jakarta Selatan

 

Kineforum

Taman Ismail Marzuki

Jl. Cikini Raya No.73

Jakarta Pusat

 

 

V Film Festival adalah sebuah festival film internasional yang bersifat independen dan nirlaba, digagas oleh Kalyanashira Foundation, Komunitas Salihara, Yayasan Jurnal Perempuan, dan Kartini Asia Network. Festival ini mempromosikan dan mendukung film-film terkait isu perempuan yang disutradarai oleh perempuan.

 

Pada tahun ini, fokus V Film Festival adalah identitas, keberagaman, dan generasi muda—dengan tujuan mempromosikan ide kesetaraan dalam keberagaman yang membentuk identitas, terutama di kalangan anak muda/remaja. Menampilkan lebih dari 40 film dari 16 negara, V Film Festival tahun ini juga akan menggelar program khusus “Debut”, yang akan memutar karya-karya perdana sejumlah sutradara perempuan Indonesia seperti Nia Dinata, Lola Amaria, Nan T Achnas, Ratna Sarumpaet, dan Sekar Ayu Asmara.

 

Selain pemutaran film, Festival ini akan menggelar workshop dengan tema Pluralisme dan Remaja, dan diskusi tentang Film, Tubuh Perempuan dan Sensor. Festival kedua ini mengambil tempat di Komunitas Salihara, Goethe Institute dan Kineforum Taman Ismail Marzuki (TIM).

 

 

Terbuka untuk umum & GRATIS

 

 

Jadwal Pemutaran Film (Minggu, 25 April 2010):

 

Salihara:

 

14:15 Southeast Asian Shorts (Serambil Salihara)

16:30 Tiba Tiba Hamil/Bite

16.30 Say My Name (Serambi Salihara)

19:00 Ver Van Famile (Serambi Salihara)

 

GoetheHaus:

 

14.15 Aku dan Indramayu

16.30 Les Beaureux de Dieu

19.00 Pasir Berbisik

 

Kineforum

 

14.15 Les Plages d'Agnes

16.30 Biola Tak Berdawai

19.00 Tasmini + Four Wives, One Man

 

 

Pameran Project no 5: LIDAH BERCABANG (Forked Tongue)

 

Waktu: 25 April – 15 Mei 2010

Tempat: di Platform3, Jalan Cigadung Raya Barat No. 2, Bandung, Jawa Barat

 

Pameran tunggal ini menampilkan karya-karya Adhya S. Ranadireksa. Adhya, fotografer dengan fokus keahlian fotografi still life, merespon tawaran tema dari Platform3 “menyoal kolonialisme”, dengan mengetengahkan soal tubuh. Tubuh di sini adalah organ tubuh yang diurai, dipajang, juga diawetkan.

 

Di mata Adhya, organ-organ tubuh serupa ilustrasi. Ia mengilustrasikan tindakan kolonialis menguasai manusia jajahan lebih pada “organ dalam”, pada penguasaan indera, pada cara berpikir, cara bicara, cara pandang, cara merasa, pendek kata cara kita memandang dunia pun memahami diri sendiri.

 

Adhya memotret organ-organ tubuh dalam berbagai posisi yang menyarankan kiasan tertentu. Kiasan ini serupa ungkapan “lidah yang bercabang”. Organ-organ tubuh, ketika diperlakukan seperti itu, menampakan bagaimana kita, selain menjadikan tubuh sebagai objek tatapan, juga memaknainya.

 

 

Pameran Seni Rupa: “Mitos dan Ratu Kidul”

 

Waktu: 24 – 30 April 2010

Tempat: Balai Soedjatmoko Solo, Jalan Slamet Riyadi No. 284, Solo

 

Segala hal yang mungkin menjadi bayang-bayang dan pertanyaan kita tentang Ratu Kidul bisa jadi akan hadir dalam pameran yang melibatkan para perupa dari Yogya dan Solo ini.

 

 

Pementasan Drama Karya Putu Wijaya: Dag Dig Dug

 

Waktu: 24 – 25 April 2010 Jam 20.00 WIB sampai selesai

Tempat: Teater Kecil Taman Ismail Marzuki

 

 

 

Pameran Seni Rupa 2nd Opinion

 

Waktu: 21 April – 1 Mei 2010

Tempat: Bentara Budaya Jakarta, Jalan Palmerah Selatan 17, Jakarta Pusat

 

Pameran ini menampilkan respon kreatif seniman terhadap sedikitnya dua persoalan utama, yaitu kiprah mereka di dalam fungsi kesenimanan dan sebagai warga urban. 2nd Opinion menunjukkan cara pandang mereka di dalam upaya menghubungkan realitas Jakarta sebagai konteks sosial seniman sekaligus sebagai peran penduduk urban. Delapan seniman tampil menggarap persoalan ini: Ade Artie, Awan Simatupang, Bibiana Lee, Indah Arsyad, AB Sutikno, Geoffrey Tjakra, Keng Sien, dan Taufan AP.

 

 

Pameran Foto Atok Sugiarto

 

Waktu: 21 – 25 April 2010

Tempat: Tembi Rumah Budaya Yogyakarta, Desa Tembi, Jalan Parangtritis km 9, Bantul, Yogyakarta

 

 

Pameran Bersama “Twisted”

 

Waktu: 20 – 30 April 2010

Tempat: Galeri Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Timur 14, Jakarta

 

Perupa:

Muhammad Taufiq

Marendra Suryaningtyas

Tiar Sukma Perdana

 

Kurator : Ade Darmawan

 

 

Pameran Tiga Perupa DRAWMA

 

Waktu: 17 April – 1 Mei 2010

Tempat: Ruru Gallery, Ruang Rupa, Tebet, Jakarta Selatan

 

Dalam pameran yang kedua di tahun ini, Ruru Gallery, Tebet, Jakarta, menggelar pameran seni gambar tiga perempuan muda Indonesia. Mereka adalah Marishka Soekarna, PinkGirlGoWild, dan Monica Hapsari. Selama ini ketiga perupa itu telah menekuni seni gambar dan mengembangkan karya drawing-nya. Dan masing-masing memiliki gaya dan kecenderungan sendiri untuk mengeksplorasi seni gambar ke pelbagai medium.

 

 

Festival Sinema Prancis 2010

 

Waktu: 17 April - 10 Mei 2010

Tempat: Platinum XXI FX Plaza dan Blitz Megaplex Grand Indonesia (Jakarta), Ciwalk XXI (Bandung), Studio XXI Plaza Ambarukmo (Yogyakarta), Sutos XXI Surabaya Town Square (Surabaya) Galeria XXI (Denpasar), Studio XXI, Pasar Baru Square (Balikpapan)

 

Info lebih lanjut di situs Internet: www.sinema-perancis.com

 

 

Pameran Foto Fiksi Non Fiksi

 

Waktu: 16 – 29 April 2010

Tempat: Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jalan Antara 59, Pasar Baru, Jakarta

 

Galeri Foto Jurnalistik Antara dan Pic[k]lock menggelar pameran foto bertajuk “Fiksi Non Fiksi”. Pameran ini menampilkan drama keseharian para pembantu rumah tangga Indonesia di Hongkong.

 

 

Pameran Lukisan Kelompok "JIWA"

 

Waktu: 17 – 25 April 2010

Tempat: Bentara Budaya Yogyakarta, Jalan. Suroto 2, Kotabaru, Yogyakarta

 

 

Pameran Tunggal Katirin “Meringkus Waktu”

 

Waktu: 17 – 30 April 2010

Tempat: Tujuh Bintang Art Space, Jalan Sukonandi 7, Semaki, Yogyakarta

 

 

Pameran Seni Rupa Kelompok EAST “COSMOPOLITE”

 

Waktu: 14 – 28 April 2010

Tempat: Philo Art Space, Jalan Kemang Timur 90 C, Jakarta Selatan.

 

 

Pameran Seni Rupa Siswa dan Guru SMSR Jogja

 

Waktu: 10 – 30 April 2010

Tempat: Galeri SMSR Bugisan, Jalan Madukismo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta

 

 

Pameran Tunggal Taufik Monyong “STREET REBEL”

 

Waktu: 09 – 30 April 2010

Tempat: Orasis Gallery, Jalan H.R. Muhammad 94, Surabaya, Jawa Timur

 

 

Pameran Tunggal Bambang Toko “Titian Muhibah”

 

Waktu: 8 – 30 April 2010

Tempat: Langgeng Gallery, Jakarta Art District, Grand Indonesia Shopping Town, East Mall, Lower Ground, Jalan M.H. Thamrin No. 1, Jakarta Pusat.

 

 

Pameran Tunggal Musfiq Amarullah “Childhood Toys”

 

Waktu: 8 – 27 April 2010

Tempat: Tembi Rumah Budaya, Jalan Gandaria I/17 B, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

 

 

Pameran Seni Rupa "Fluid Friction"

 

Waktu: 7 - 25 April 2010

Tempat: SIGIarts Gallery, Jl. Mahakam I No.11, Jakarta Selatan

 

Pameran tunggal "Fluid Friction" dengan kurator Hendro Wiyanto ini menampilkan karya-karya perupa Arin Dwihartanto.

Iklan

Berita Selanjutnya

FFI


Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemeran Jokowi Meriahkan Para Pencari Tuhan Jilid 17, ini Profil Teuku Rifnu Wikana

5 hari lalu

Teuku Rifnu Wikana. TEMPO/Nurdiansah
Pemeran Jokowi Meriahkan Para Pencari Tuhan Jilid 17, ini Profil Teuku Rifnu Wikana

Teuku Rifnu Wikana pemeran Joko Widodo di film Jokowi turut berperan dalam film Para Pencari Tuhan Jilid 17. Ini profil dan pencapaiannya.


Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

7 hari lalu

Aktor Koutaro Kakimoto (kiri), Velove Vexia, dan sutradara Hestu Saputra dalam Meet and Greet Film Hujan Bulan Juni di Jakarta, 1 November 2017. Film ini bercerita tentang kisah cinta dosen bernama Pingkan (Velove Vexia), dengan sang kekasih Sarwono (Adipati Dolken). Tempo/ Fakhri Hermansyah
Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.


Pemain Film 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix, Ini Profil Sutradara Yosep Anggi Noen

11 hari lalu

Para pemain film 24 Jam Bersama Gaspar. Dok. Netflix
Pemain Film 24 Jam Bersama Gaspar di Netflix, Ini Profil Sutradara Yosep Anggi Noen

Film 24 Jam Bersama Gaspar sudah tayang di Netflix yang diperankan pemain ternama dan digarap oleh sutradara berbakat. Lantas, siapa sajakah mereka?


Siksa Kubur Tayang Saat Libur Lebaran, Dibintangi Reza Rahadian hingga Para Pemenang Piala Citra FFI

13 hari lalu

Poster film Siksa Kubur. Dok. Poplicist
Siksa Kubur Tayang Saat Libur Lebaran, Dibintangi Reza Rahadian hingga Para Pemenang Piala Citra FFI

Film teranyar karya Joko Anwar, Siksa Kubur atau Grave Torture akan tayang pada momentum libur lebaran, pada 10 April 2024


Sejumlah Film Benyamin Sueb, Aktor Terbaik di Film Si Doel Anak Betawi dan Intan Berduri Raih Piala Citra 1972 dan 1973

21 hari lalu

Gubernur Banten Rano Karno berfoto dengan foto Benyamin Sueb saat Pembukaan Pameran foto Tempo di Ruang Tunggu terminal 2 Bandara  Soekarno Hatta Tangerang - Banten, 2 Mei 2016. Pameran ini merupakan rangkaian peringatan ulang tahun 45 Tahun Tempo Majalah. TEMPO/Amston Probel
Sejumlah Film Benyamin Sueb, Aktor Terbaik di Film Si Doel Anak Betawi dan Intan Berduri Raih Piala Citra 1972 dan 1973

Benyamin Sueb, dikenal sebagai salah satu ikon komedi dalam perfilman Indonesia, telah membintangi berbagai film yang populer dan menjadi legendaris.


37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

22 hari lalu

Pemain film Benyamin Biang Kerok, Reza Rahadian, berpose di kantor Redaksi Koran Tempo di Palmerah, Jakarta, 21 Februari 2018. Berikut kelakuan Reza saat bertandang ke kantor Tempo. TEMPO/ Nita Dian
37 Tahun Reza Rahadian, Film Perempuan Berkalung Sorban Mengantarkan Popularitasnya

Mengawali karir sebagai model sebelum menjadi aktor profesional. Bagaimana perjalanan karir dari Reza Rahadian Matulessy?


HUT Joko Anwar 48 Tahun, Anak Medan Jadi Sutradara Ternama

3 Januari 2024

Untuk memperingati HUT RI ke-76, Joko Anwar mengunggah foto lawasnya saat menjadi pasukan khusus pengibar bendera, Paskibraka. Ia berhasil menjadi anggota Paskibraka di Istana Merdeka pada tahun 90-an. Instagram
HUT Joko Anwar 48 Tahun, Anak Medan Jadi Sutradara Ternama

Pada 3 Januari 2024, Joko Anwar yang terkenal sebagai sutradara film genap berusia 48 tahun. Berikut perjalanan kariernya.


Tahun Terakhir Reza Rahadian sebagai Ketua Komite FFI, Apa Tugasnya Selama ini?

5 November 2023

Ketua Komite FFI 2021-2023 Reza Rahadian dalam konferensi pers menuju Malam Anugerah Festival Film Indonesia 2023 di Kemendikbudristek, Kamis, 2 November 2023. Foto: YouTube Festival Film Indonesia
Tahun Terakhir Reza Rahadian sebagai Ketua Komite FFI, Apa Tugasnya Selama ini?

Menjelang FFI 2023 sekaligus menandakan akhir jabatan Ketua Komite FFI Reza Rahadian. Ia telah 3 tahun menjabat posisi itu.


Mengenang Sjumandjaja, Meninggal Saat Menyutradarai Opera Jakarta

19 Juli 2023

Sutradara Sjumandjaja. unkris.ac.id
Mengenang Sjumandjaja, Meninggal Saat Menyutradarai Opera Jakarta

Pada 19 Juli 1985, Sjumandjaja meninggal dunia. Simak profil dan perjalanan kariernya, termasuk film buah karyanya.


Sutradara Achiel Nasrun Meninggal, Selain Lupus Berikut Film Lain Besutannya

13 Mei 2023

Achiel Nasrun. Instagram/rionasta
Sutradara Achiel Nasrun Meninggal, Selain Lupus Berikut Film Lain Besutannya

Berita duka baru saja datang dari dunia perfilman Indonesia karena sutradara Achiel Nasrun meninggal dunia. Lantas, siapakah ia sebenarnya dan apa saja film yang pernah dibuat oleh sutradara ini?