TEMPO Interaktif, Tangerang - Meski Pemerintah Kota Tangerang memundurkan jadwal penggusuran kampung Cina Benteng di kelurahan Mekarsari, warga pagi ini terlihat bergerombol di beberapa titik seperti di Tangga Asem, Kokoun dan Sewan Lebak Wangi. Ketiga kampung inilah yang bakal digusur untuk kemudian wilayahnya jadi kawasan penghijauan kota Tangerang.
Pemerintah sebelumnya telah memberi tenggat 14 hari sejak 13 April lalu untuk warga membongkar sendiri rumahnya. Namun, banyak warga tak mematuhi perintah tersebut. Bahkan setiap malam mereka membagi tugas ronda untuk mengamankan kampung mereka.
"Kami tak menggelar unjukrasa, hanya duduk-duduk dan siap menghadang jika sewaktu-waktu Satpol PP datang lagi,"ujar Edie Lim, Ketua RT 04/04 kepada Tempo.
Edie juga mengatakan bahwa selama dua pekan terakhir telah beredar surat bermaterai yang ditandatangani warga berisi kesadaran membongkar bangunan sendiri.
"Itu surat gelap, warga kami tak ada yang tanda tangan. Itu bohong, kami tetap bertahan,"kata Edie yang selalu dibarisan depan memimpin warga menolak penggusuran.
Hingga hari ini Satpol PP memang baru berhasil menghancurkan 10 kandang babi dan pabrik kecap ilegal. Sedangkan pengamatan Tempo belum banyak warga yang membongkar sendiri seperti kemauan Pemkot. Hanya satu dua rumah, dan itupun bukan rumah permanen.
Warga Sewan Lebak, Ling-ling mengatakan tetap akan mempertahankan rumahnya. "Saya bukan warga liar, sejak dulu leluhur saya tinggal di sini. Bahkan kami telah memperbagus rumah ini dengan biaya hasil menabung,"kata Ling-ling.
AYU CIPTA