Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Diminta Tak Intimidasi Pelaku Aksi pada Hari Buruh  

image-gnews
Seorang buruh korban PHK melakukan aksi teatrikal saat peringatan Hari Buruh sedunia (May Day) di Semarang. TEMPO/Budi Purwanto
Seorang buruh korban PHK melakukan aksi teatrikal saat peringatan Hari Buruh sedunia (May Day) di Semarang. TEMPO/Budi Purwanto
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Markas Besar Kepolisian diminta tidak mengintervensi massa yang akan melakukan aksi damai pada peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day, Sabtu (1/5) besok. Peringatan Hari Buruh dilakukan secara serentak di seluruh dunia, khususnya di kota-kota besar di Indonesia.

Permintaan itu disampaikan juru bicara Front Oposisi Rakyat Indonesia, Erwin Usman, di Jakarta. Alasannya, berdasar pengalaman tahun-tahun sebelumnya, polisi kerap melakukan intimidasi secara halus kepada massa aksi. “Seperti intimidasi pemilik penyewaan alat pengeras suara atau pengemudi angkutan umum yang biasa disewa massa untuk melakukan aksi,” kata Erwin, di kantor Kontras, Jumat (30/4).

Selain itu, Erwin melanjutkan, polisi maupun petugas jalan raya kerap menutup akses jalan, terutama di jalur tol yang menuju Jakarta. Akibatnya, massa aksi yang datang dari luar kota tidak bisa masuk ke Jakarta.

“Padahal, aksi yang akan kami lakukan adalah aksi damai,” ujarnya. Sebab itulah, Front Oposisi Rakyat Indonesia meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kepala Kepolisian Jenderal Bambang Hendarso Danuri, dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo untuk memberi kebebasan kepada buruh dan pekerja untuk melakukan aksi May Day.

Hingga hari ini, Kepolisian Daerah Metro Jaya telah mendapat data jumlah buruh dan pekerja yang akan ikut dalam aksi May Day, yakni sekitar 100.000 orang. Dari angka tersebut, Front Oposisi Rakyat Indonesia dan Gerakan Satu Mei menurunkan massa sejumlah 10 ribu orang.

Massa itu berasal dari 36 serikat buruh dan 48 organisasi sosial, seperti Wahana Lingkungan Hidup, Konsorsium Pembaruan Agraria, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan, Lembaga Bantuan Hukum, Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia, dan organisasi perempuan serta mahasiswa.”Kami juga minta dukungan Aliansi Jurnalis Independen dan mereka akan membantu karena sadar bila jurnalis juga buruh,” kata Erwin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rencananya, massa yang tergabung dalam Front Oposisi Rakyat Indonesia berkumpul di depan Kementerian Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Jalan Gatot Subroto pada pukul 08.00 WIB. Sekitar pukul 09.00 WIB, massa ini akan berjalan menuju Bunderan Hotel Indonesia untuk bergabung dengan kelompok aksi lainnya. Dari lokasi tersebut, mereka akan berorasi di depan Istana Negara.

Dalam orasi itu, Front Oposisi Rakyat Indonesia menuntut beberapa hal. Yakni, tolak pemutusan hubungan kerja, penghapusan kerja kontrak dan outsourching, menuntut upah layak, penolakan terhadap revisi Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. “Fokusnya, kami menuntut terjadinya pergantian dari rezim SBY-Boediono,” kata Erwin.

Selain memperingati Hari Buruh, selama bulan Mei nanti, massa Front Oposisi Rakyat Indonesia juga akan melakukan rangkaian aksi peringatan. Di antaranya Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei, peringatan terbunuhnya buruh Marsinah, kerusuhan 1998 pada 12-14 Mei. Juga, ada kegiatan untuk Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei, serta  peringatan jatuhnya rezim kepemimpinan Soeharto pada 21 Mei. “Jadi, Mei adalah bulan perlawanan rakyat,” kata Erwin.


CORNILA DESYANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Bukan Hari Buruh, Ini Kilas Balik Penggunaan Kata Mayday Sebagai Istilah Darurat

1 Mei 2023

Ilustrasi pilot. Shutterstock
Bukan Hari Buruh, Ini Kilas Balik Penggunaan Kata Mayday Sebagai Istilah Darurat

Selain lazim di peringatan Hari Buruh Internasional, May Day atau Mayday juga untuk merujuk ke kondisi kritis seperti di kedaruratan penerbangan.


May Day, Kisah Rusuh Haymarket dan Muasal Peringatan Hari Buruh Internasional

1 Mei 2023

Ribuan peserta aksi May Day berbaris sepanjang jalan di kota Los Angeles, (1/5). Dalam perayaan hari buruh internasional ini mereka menuntut reformasi kebijakan imigrasi di Amerika. (AP Photo/Jae C. Hong)
May Day, Kisah Rusuh Haymarket dan Muasal Peringatan Hari Buruh Internasional

Kerusuhan Haymarket adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah gerakan buruh dan hak-hak pekerja internasional, muasal May Day.


Alasan Peringatan Hari Buruh Internasional Disebut May Day

30 April 2023

Ilustrasi buruh. Pixabay
Alasan Peringatan Hari Buruh Internasional Disebut May Day

Labour Day atau Hari Buruh mengindikasikan kebijakan Hari Buruh Nasional Amerika Serikat untuk melawan pengaruh May Day yang sarat gerakan sosialisme.


Makna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei

30 April 2023

Massa Gerakan Butuh Bersama Rakyat (Gebrak) dan KASBI memperingati Hari Buruh International dengan longmarch menuju Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 1 Mei 2019. Salah satunya tuntutan tersebut adalah pencabutan Peraturan Pemerintah (PP) No 78 Tahun 2015.  TEMPO/Subekti.
Makna Hari Buruh atau May Day, Beserta Sejarahnya yang Diperingati Setiap 1 Mei

Makna peringatan Hari Buruh atau yang juga dikenal dengan May Day. Ketahui juga sejarah terbentuknya hari tersebut baik di dunia maupun di Indonesia.


Ribuan Buruh Bakal Demo di Istana di Peringatan Hari Buruh Sedunia Besok: Ini Sejarah May Day

30 April 2023

Ilustrasi demo buruh. TEMPO/Subekti
Ribuan Buruh Bakal Demo di Istana di Peringatan Hari Buruh Sedunia Besok: Ini Sejarah May Day

Sejarah Hari Buruh Sedunia atau International Workers Day of May merupakan sejarah perjuangan kelas buruh dalam memperjuangkan haknya.


Menaker: May Day Momentum Gaungkan Hubungan Industrial Pancasila

31 Maret 2022

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam acara Kongres X KSPSI, Rakernas KSPSI dan Munas SP Pariwisata-KSPSI di Jakarta, Rabu (30/3/2022).
Menaker: May Day Momentum Gaungkan Hubungan Industrial Pancasila

Hubungan Industrial Pancasila efektif dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis.


Berakar dari Yunani Kuno, Inilah Sejarah Kontes Kecantikan

15 Oktober 2021

Aurra Kharisma berhasil keluar sebagai runner up ketiga Miss Grand International 2020. Malam puncak kontes kecantikan tersebut digelar di Bangkok, Thailand, Sabtu, 27 Maret 2021. Instagram/@Aurrakharisma
Berakar dari Yunani Kuno, Inilah Sejarah Kontes Kecantikan

Kontes kecantikan terus dilanggengkan hingga sekarang. Kontes kecantikan sendiri mempunyai sejarah yang panjang.


Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI

3 Mei 2021

Walikota Hendi Teruskan Aspirasi Buruh Lewat APEKSI

Walikota Semarang menyampaikan kekhawatiran para pekerja terkait UU Cipta Kerja. Antara lain sistem kerja kontrak, praktik outsourcing, dan waktu kerja yang eksploitatif


May Day 2020, 5 Film Ini Mengulik Perjuangan Buruh

1 Mei 2020

Film 12 years a slave. aceshowbiz.com
May Day 2020, 5 Film Ini Mengulik Perjuangan Buruh

Berikut 5 film yang menyoroti perjuangan para buruh dan pekerja, yang cocok untuk ditonton di Hari Buruh Internasional atau May Day 2020.


Hari Buruh, Sindikasi Desak Bekraf Buka Ruang Mediasi

1 Mei 2019

Serikat Pekerja Digital dan Industri Kreatif untuk Demokrasi atau Sindikasi mengelar aksi long march memperingati hari buruh. Dalam aksi ini, Sindikasi salah satunya menyuarakan soal dampak revolusi industri 4.0 terhadap pekerja. TEMPO/Dias Prasongko
Hari Buruh, Sindikasi Desak Bekraf Buka Ruang Mediasi

Di Hari Buruh, para pekerja industri kreatif berharap Bekraf membuka ruang mediasi bagi pekerja dengan pemilik perusahaan dan pemerintah.