TEMPO Interaktif, Jakarta -Sekitar 7.000 buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Kawasan (ABK) menggelar aksi unjuk rasa sebagai peringatan Hari Buruh Internasional hari ini.
Koordinaor ABK Halili, mengatakan 7000 buruh yang rencananya turut pada aksi ini terdiri dari buruh Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cilincing, KBN Marunda, dan KBN Tanjung Priok. Para buruh akan membuat panggung aksi di lapangan dekat PT Mollac, Jalan Jawa, KBN Cilincing.
Kegiatan rencananya dimulai pada pukul 9 WIB. Peserta aksi terdiri dari 36 perusahaan perwakilan KBN Cilincing, 6 perusahaan dari Marunda, dan 10 perusahaan dari Tanjung Priok. Berbeda dengan peringatan Hari Buruh sebelumnya, ABK tidak akan bergabung dengan kelompok buruh lain yang berdemo di Bundaran Hotel Indonesia dan Istana Negara. "Kami hanya didalam KBN," ujar Halili.
Para buruh menuntut agar perusahaan memberikan perlakuan yang lebih baik dan lebih memerhatikan kesejahteraan mereka. Mereka pun menentang adanya sistem kontrak terhadap buruh berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan karena dianggap sangat merugikan buruh. Para buruh menuntut agar sistem tersebut dihapuskan. "Dengan sistem buruh kontrak, kami jadi seperti sapi perah," kata Halili.
Halili pun mengungkapkan tentang banyaknya pelanggaran terhadap hak-hak buruh. Dia pun mendesak agar pemerintah lebih memperhatikan hak-hak buruh. Menurutnya, dari data 2002-2010, hanya 40 persen sengketa buruh yang sudah diselesaikan oleh Dinas Tenaga Kerja. "Hak kami sering dilanggar. Banyak buruh yang kerja lembur tapi tidak dibayar," ujarnya.
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Utara Komisaris Besar Rudy Sufahriadi, menyatakan siap mengamankan aksi buruh agar berlangsung tertib. Polres Jakut akan menyiapkan 500 personil.
SOFIAN