"Di hotel kan sudah sering dipakai untuk acara seminar dan pelatihan," kata Dramayadi, Jumat, 30 mei 2010.
Seperti diberitakan, Jumat pukul 10.30 WIB massa Front Pembela Islam (FPI) membubarkan pelatihan Hak Asasi Manusia (HAM) untuk komunitas waria di Hotel Bumi Wiyata, Depok. "Pintu ruangan pertemuan digedor dan didobrak," kata Ketua Forum Komunikasi Waria DKI Jakarta Nancy Iskandar.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang FPI Depok Habib Idrus al-Ghodri menyatakan acara itu pantas dibubarkan karena sama dengan melestarikan kaum waria. Ia tidak percaya pelatihan diisi dengan pendidikan.
"Seharusnya yang wanita dikembalikan ke wanita, yang pria dikembalikan ke pria," kata dia. Habib Idrus menengarai, dalam acara itu juga diadakan kontes memamerkan tubuh para waria.
Kegiatan yang diselenggarakan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bekerja sama dengan Forum Komunikasi Waria se-Indonesia ini diikuti 26 peserta dari 24 provinsi di Indonesia. Akibat insiden pembubaran, pelatihan sempat terhenti beberapa jam. Namun, sekitar pukul 19.30 WIB, acara dilanjutkan dengan pemilihan Duta HAM untuk Waria.
Anggota Komnas HAM Subkomisi Pendidikan, Hesti Armiwulan, menegaskan, untuk menggelar acara itu, mereka sudah mengirim surat pemberitahuan kepada pihak-pihak yang berwenang. Dia mengatakan kaum waria membutuhkan perlindungan terhadap hak-hak mereka. "Maka kami berikan pelatihan," kata dia. Hesti membantah adanya acara kontes di sela pelatihan.
Nadine, peserta asal Kalimantan Timur, menyatakan pelatihan itu amat berguna bagi mereka. "Acara ini mendidik kami agar mengerti hak-hak," kata Nadine saat ditemui di kantor Komnas HAM, Jakarta. Seusai pembubaran, para waria memang sempat menggelar rapat di kantor itu.
Adapun Ketua Forum Waria Wilayah Indonesia Barat Merlyn Sofjan mengatakan setelah pelatihan ini diharapkan para peserta dapat menyebarkan ilmu kepada komunitasnya di daerah. "Kami enggak mungkin mengadvokasi orang untuk jadi waria. Itu gila!" kata Merlyn, yang pernah menggelar pelatihan serupa di kota asalnya, Malang.
TIA HAPSARI | MUTIA RESTY