Kapal yang diproduksi tahun 1970 milik PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyebrangan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, itu mulai kandas Sabtu (1/5) sekitar jam 00.30 WIB. Armada, 21 tahun, seorang pemancing yang jadi saksi mata, melihat kapal tersebut terombang-ambing di tepi Tanjung Pasir, atau sekitar 200 meter dari Teluk Batu Licin, tempatnya memancing. "Mungkin karena nahkodanya ngantuk," kata dia, kepada wartawan, Sabtu, hari ini.
Seluruh penumpang kebingungan dan panik karena kapal tidak kunjung bersandar. Namun sebagian besar penumpang tidak mengetahui kalau kapal tersebut kandas. Aisiyah, penumpang asal Pasuruan, mengatakan, baru mendapat pengumuman resmi dari awak kapal pada jam 06.00. "Awalnya saya heran kok kapalnya gak sampai-sampai," kata dia yang baru pertama kali naik kapal itu.
Baca Juga:
Seluruh penumpang dievakuasi ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, bergiliran menggunakan perahu karet milik TNI AL setempat. Sekitar jam 08.00 WIB, seluruh penumpang akhirnya berhasil dievakuasi. Sementara KMP Prathita yang berisi 24 kendaraan berbagi jenis, dievakuasi dengan ditarik oleh tugboat Anoman. Evakuasi kapal ke Pelabuhan Gilimanuk berhasil dilakukan sekitar jam 11.00 WIB. Kepala PT ASDP Ketapang, Charda Damanik, mengatakan, penyebab kandasnya kapal, sementara diduga karena masuk ke pusaran arus lalu terdampar di Tanjung Pasir, Gilimanuk.
Namun ia menjamin kandasnya kapal, bukan karena kapal yang dinahkodai Mardani itu berumur tua. PT ASDP, katanya, masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan apakah ada bagian kapal yang rusak. "Hasil pemeriksaan belum final," katanya. Menurut Charda, nahkoda kapal juga masih diperiksa intens untuk mengetahui penyebab kandasnya kapal.
IKA NINGTYAS