TPK tertinggi diraih Provinsi Sulawesi Tengah, yang menyentuh angka 62,52 persen. Tingkat okupansi itu merupakan angka yang sangat nyaman bagi pemilik hotel. "Ini menunjukkan bisnis hotel semakin bergairah," kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Senin (3/5).
Adapun rata-rata lama inap tamu asing dan domestik di hotel berbintang di 17 provinsi per Maret 2010 sesuai data Badan Statistik adalah 2,19 hari atau naik 0,15 poin dibandingkan Februari 2010.
Bila dilihat menurut kelas hotel, TPK hotel bintang lima pada Maret 2010 mencapai 57,38 persen, dan menjadi TPK tertinggi dibandingkan kelas hotel lain. Sedangkan hotel bintang satu, perolehan TPK-nya hanya mencapai 37,08 persen, sehingga menjadi TPK terendah.
Naiknya TPK terkait jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung pada Maret 2010 yang naik 13,59 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun secara year on year jumlah turis naik 16,22 persen dari Maret 2009 mencapai 594,2 ribu orang. "Secara kumulatif pada Januari-Maret 2010 jumlah wisman mencapai 1,61 juta orang atau naik 14,59 persen pada kuartal yang sama tahun lalu," kata Rusman.
Kenaikan jumlah wisman paling tinggi pada Maret 2010 dibandingkan tahun 2009, terjadi di pintu masuk Adi Sumarmo, Solo, sebesar 61,23 persen, diikuti Soekarno-Hatta 50,74 persen, dan Adi Sucipto, Yogyakarta, sebesar 40,25 persen.
Sedangkan pintu masuk yang mengalami penurunan jumlah kunjungan wisman terdapat di Minangkabau, yakni 48,88 persen, Makassar 48,03 persen, dan Sam Ratulangi 29,55 persen.
Adapun jumlah turis yang bertandang ke Bali melalui Bandara Ngurah Rai pada 2010, naik 13,74 persen dari tahun lalu. Dan jika dibandingkan dengan Februari lalu, jumlah turis ke Bali menurun 0,12 persen, dari 191,4 ribu orang menjadi 191,1 ribu orang.
ISMA SAVITRI