TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Sekitar 150 mahasiswa di Universitas Gadjah Mada (UGM) menyambut kedatangan Wakil Presiden Boediono ke kampus itu dengan aksi demonstrasi, Senin (3/5).
Mereka menuntut Boediono turun dari jababatannya. Sebab ia dianggap orang yang bertanggungjawab atas kasus Bank Century. Aksi di Bunderan, di depan kampus tertua itu dijaga ratusan polisi dari Poles Sleman dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. Boediono datang ke UGM untuk memberi kuliah umum di Balai Senat almamaternya.
''UGM ternyata selain menghasilkan para pemimpin bangsa yang luar biasa bagus, tetapi juga mengasilkan pemimimpin yang korup,'' kata Fiky Akhmad, Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia saat beraksi di Bunderan UGM, Senin (3/5).
Para mahasisa meneriakkan kata-kata turun-turun, Boediono turun sekarang juga. Selain itu mereka membawa keranda mayat, poster dan spanduk yang bertuliskan "aksi tuntut Boediono mundur, "ini Budi ini duit, Budi suka bermain duit dan "mana ada maling ngaku".
Menurut mahasisa, ada 9 indikasi pelanggaran hukum yang ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dalam kasus bail out Bank Century yang melibatkan Boediono. Di antaranya penyalahgunaan wewenang Boediono yan saat itu menjabat Gubernur Bank Indonesia atas penyaluran Fasilitas Jangka Pendek, Penyertaan Modal Sementara oleh Komite Stabilitas Sistem Keuangan yang diketuai Sri Mulyani Indrawati. Selain itu, ada dugaan korupsi kebijakan dan pelanggaran hukum.
''Kami malu sebagai mahasiswa UGM, ada alumninya seperti dia (Boediono), dia harus minta ma kepada rakyat," kata Fiky. Aksi di lokasi yang sama juga digelar oleh Komite Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sementara itu polisi dikerahkan sebanyak 800 personil dari Polres Sleman dan seratusan personil dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta. "Kami harap meskipun ada aksi demonstrasi, keadaan tetap kondusif, jangan sampai berbuat anarkis," kata Ajun Komisaris Besar Yulza Sulaiman, Kapolres Sleman di lokasi aksi demonstrasi.
MUH SYAIFULLAH