Dzulkifli menjelaskan, saat terdeteksi kondisi kesehatan para penderita tergolong sudah parah. Mereka tidak menyadari sudah lama tertular HIV/AID. ”Mereka baru tahu setelah berobat di Puskesmas," ujarnyanya pula.
Dia membantah pihaknya lamban mendeteksi para penderita HIV/AIDS tersebut. Menurutnya, para penderita kebanyakan tertular di luar wilayah Sumenep. Sebab mereka sebelumnya bekerja di perantauan, seperti di Jakarta.
Untuk mencegah dan meminimalisir penyebaran penyakit HIV/AIDS di Sumenep, Dinas Kesehatan gencar melakukan konseling kepada para penderita dan keluarganya. Selain itu, mereka yang pernah berhubungan dengan penderita akan diperiksa kesehatannya.
Menurut Dzulkifli, kasus HIV/AIDS di Sumenep terbilang tinggi. Tahun 2009 lalu ditemukan sembilan penderita, semuanya perempuan. Enam di antaranya meninggal dunia. MUSTHOFA BISRI.