TEMPO Interaktif, Tangerang -Wakil Bupati Tangerang Rano Karno mengatakan jika proyek pengolahan sampah terpadu (TPST) Ciangir gagal dilaksanakan, pihak yang paling dirugikan adalah Kabupaten Tangerang. ”Jika tidak jadi, hanya karena beda pemahaman kami akan sangat menyesal,” ujarnya kepada Tempo, pagi ini.
Meski menjadi orang kedua di Kabupaten Tangerang, Rano Karno tidak dapat berbuat banyak dalam menyelesaikan masalah ini. Ia mengakui jika, pembahasan proyek Ciangir masih terhambat karena belum dicapainya kesepakatan dengan DKI Jakarta. Kabupaten Tangerang ingin menggunakan sistem incinerator yang sudah tidak direkomendasikan lagi pemakaiannya oleh dunia. Sedangkan Jakarta ingin menerapkan teknologi berbasis pemberdayaan masyarakat (community development). ”Sebagai duta lingkungan, saya juga keberatan jika incinerator digunakan. Cara ini tidak efektif dan meningkatkan polusi udara karena asap yang ditimbulkan dari pembakaran sampah. Bagaimana kita mau mendukung program global warming?” kata Rano.
Menurut Rano, kerugian yang akan diderita Kabupaten Tangerang jika tidak merespon dengan baik kerjasama antara DKI Jakarta ini diantaranya adalah terkena sanksi Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengolahan Sampah yang mengatur setiap daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota harus mengolah sampah. Sistem pengolahan sampah yang dianjurkan adalah yang ramah lingkungan dan pemberdayaan masyarakat .
Dari pengolahan sampah itu, kata Rano, Kabupaten Tangerang bisa menghasilkan pendapatan asli daerah. Masyarakat sekitar akan sejahtera karena di sana akan dibangun sarana pendidikan dan kesehatan gratis yang diambil dari dana sosial (CSR) proyek itu. ”Warga setempat diberdayakan karena tercipta lapangan kerja.”
Selain itu, kata Rano, proyek pengolahan sampah membutuhkan anggaran yang sangat besar. Kabupaten Tangerang saat ini tidak akan sanggup membiayainya. Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Amran Arifin senada dengan Rano Karno. ”Dari mana Kabupaten Tangerang punya dana untuk membangun proyek itu?” Ia berharap masalah ini bisa terjawab dan ditemukan solusinya tanpa menganggu jalannya proyek.
JONIANSYAH