Berdasarkan informasi yang dihimpun Jumat (7/5), warga yang meninggal berasal dari desa yang berbeda. Dua orang kakak beradik masing-masing Beni bin Tarkit, 33 tahun, dan Warseni bin Tarkit, 30 tahun, asal Blok 3 RT 14 RW 3 Desa Jemaras Lor, Kecamatan Klangenan.
Menurut adik keduanya, Suwandi, 24 tahun, mereka berenam usai melakukan panen, Rabu (5/5) sekitar pukul 12.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, minum jenis Mansion dicampur minuman berenergi.
Malamnya, lanjut Suwandi, kedua kakaknya lansung muntah. Karena kondisi semakin parah, Kamis (6/5), kedua kakaknya dibawa ke RS Arjawinangun. Namun usai Magrib Beni meninggal dunia, sedangkan sang adik Warseni meninggal dunia sekitar pukul 22.00 WIB.
Selain di Desa Jemaras Lor, korban tewas akibat miras ada di Desa Slangit dan Desa Kreo, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon. Mereka yang dari Desa Slangit masing-masing, Syarif Bin Kartoni, 29 tahun, warga blok 4 RT 17 RW 7, dan Buniri bin Senija,19 tahun. Sedangkan yang dari Desa Kreo, Kecamatan Klangenan, masing-masing Warsadi, 26 tahun, dan Sapturi, 24 tahun.
Pada Rabu (5/5) di Desa Slangit ada pertunjukan musik. Malamnya belasan orang melakukan pesta miras di salah satu jalan di desa tersebut. "Kami tidak tahu berapa pastinya yang pesta miras," kata Kepala Dusun 4 Desa Slangit, Dama.
Namun akhirnya dua orang dari blok mereka meninggal dunia, juga dua orang dari Desa Kreo. "Mereka membeli minuman keras di warung Casmita yang berada di Blok 2 Desa Slangit," ujar Dama.
Selain itu masih ada pula korban yang meninggal dunia akibat miras di RS Arjawinangun bernama Bukori, 18 tahun, warga Desa Bulak, Kecamatan Arjawinangun. Ia meninggal di rumah sakit sebelum pukul 10.00 WIB pagi tadi.
Hingga berita ini diturunkan, masih ada sekitar 12 orang yang dirawat akibat miras di RSUD Arjawinangun.
Ivansyah