Kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan ucapan selamat kepada Provinsi Bali atas prestasi dalam Ujian Nasional tingkat SMP. Ucapan ini disampaikan Yudhoyono ketika melakukan pembicaraan lewat telepon dengan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dan peraih nilai tertinggi dalam ujian nasional tingkat SMP, Ni Made Yuli Lestari dan Ni Kadek Indra Puspayanti di Denpasar, Sabtu (8/5).
Presiden Yudhoyono mengibaratkan Bali memperoleh empat medali emas atas prestasinya dalam UN tingkat SMP ini. "Medali emas pertama, karena jumlah siswa dan siswi yang tidak mengulang di Bali mencapai 98,6 persen. Artinya yang mengulang hanya 1,4 persen,” kata Yudhoyono. Medali emas kedua, menurut Yudhoyono, diberikan karena nilai rata-rata tertinggi tingkat nasional diraih oleh SMP Negeri 1 Denpasar dengan nilai rata-rata 9,38.
Selanjutnya, medali emas berikutnya diberikan karena Bali, kata Yudhoyono, karena mereka memiliki dua siswi yang berprestasi luar biasa. Pertama, Ni Made Yuli Lestari dari SMP Negeri 1 Gianyar yang meraih nilai tertinggi dalam UN SMP yaitu 39,80. Nilai sama juga diraih oleh Ni Kadek Indra Puspayanti dari SMP Negeri 1 Abiansemal, Badung, sehingga oleh Yudhoyono, prestasi ini membuat Bali memperoleh empat medali emas.
Kepala SMP Negeri 1 Denpasar, AA Gde Agung Rimbya Temaja menyatakan, sekolah yang dia pimpin tidak kali ini saja menorehkan prestasi serupa. Menurut dia, SMP Negeri 1 Denpasar sudah empat kali menjadi juara nasional untuk rata-rata nilai ujian nasional. “Kami lakukan pembinaan dengan memberikan les sore, bekerja sama dengan lembaga bimbingan belajar di Kota Denpasar dan memberikan les di rumah siswa.”
Presiden Yudhoyono mengaku bangga dengan prestasi ini. Yudhoyono juga menyampaikan salam kepada pendidik yang sudah membawa Bali memperoleh prestasi ini. “Saya sampaikan salam kepada beliau-beliau yang penuh keikhlasan untuk mendidik murid-muridnya,” kata Yudhoyono.
Prestasi itu amat kontras dengan yang diraih SMP di DKI Jakarta. Hampir sepertiga siswa SMP di Jakarta tidak lulus. Data di Departemen Pendidikan menunjukkan ada 39.179 siswa SMP di DKI Jakarta yang tak lulus ujian nasional. Angka itu nyaris sepertiga atau 28,97 persen dari total peserta ujian sebanyak 135.236 siswa.
WAYAN AGUS PURNOMO