TEMPO Interaktif, Bandung - Seorang pegawai negeri sipil Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kaimana, Papua Barat, dan alumnus Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jatinangor, Sumedang, berinisial NF (27) tewas setelah pesta minuman keras di kawasan , Cileunyi, Kabupaten Bandung. Sedangkan dua lainnya yang disebut-sebut sebagai mahasiswa Institut Pemerintahan Dalam Negeri, yakni Rm (25) dan Rn (25), kritis.
Kepala Kepolisian Resor Bandung AKBP Imran Yunus membenarkan adanya peristiwa tersebut. "Salah satu korban meninggal dunia diduga akibat keracunan setelah pesta minuman keras," kata Imran di Rumah Sakit Al Islam, Ahad (9/5) malam. Jasad NF kini disemayamkan di asrama Papua di Jalan Ratna, kawasan Sasakgantung, Bandung.
Adapun Rn, imbuh dia, kini menjalani rawat jalan setelah sempat dirawat di rumah sakit yang sama. "Sedangkan satu lagi (Rm) masih kritis, dirawat di ruang ICCU rumah sakit (Al Islam). Mereka diduga kuat para mahasiswa sebuah perguruan tinggi negeri di Jatinangor," kata Imran.
Dia menjelaskan, para korban diduga pesta minuman keras jenis anggur dioplos minuman supelmen di kawasan Cileunyi pada Kamis (6/5) dan Jum'at (7/5) malam lalu. Lalu pada hari Sabtu (8/5) para korban mendatangi asrama mahasiswa Papua di kawasan Cibiru, Bandung, dengan mulut masih bau minuman keras.
"Di situ mereka muntah-muntah kemudian dibawa teman-temannya ke Rumah Sakit Al Islam. Tapi NF tak tertolong dan meninggal di rumah sakit sekitar pukul 21.30 Sabtu malam," kata Imran.
Imran mengaku pihaknya masih menyelidiki kasus ini. "Kami selidiki di tempat kejadian perkara dulu, baru kami cari darimana mereka beli minuman kras. Pedagangnya bisa kami tindak," tandas Imran.
Sementara itu, salah seorang kerabat NF di asrama Jalan Ratna menolak memberikan keterangan. "Tolonglah ini masalah privasi. Keluarga tak mau peristiwa yang menimpa satu-satunya anak mereka diekspos," kata pemuda asal Papua yang menolak dikutip namanya itu.
ERIK P HARDI