TEMPO Interaktif, Makassar - Sektor pertanian menyumbang sebesar 26,12 persen terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan I tahun 2010. Data ini berdasarkan pada perhitungan PDRB atas dasar harga berlaku. Nilainya mencapai Rp 7.089 miliar.
“Pertanian selalu menjadi kontributor utama, terlihat dari tenaga kerja yang terserap jumlahnya besar dari sektor ini,” kata Bambang Suprijanto, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan. Tenaga kerja yang diserap dari sektor pertanian sebesar 49,4 persen dari total tenaga kerja di Sulawesi Selatan.
Sedangkan berdasarkan perhitungan PDRB menurut harga konstan 2000, sektor pertanian juga merupakan kontributor utama dengan nilai Rp 3.297,8 miliar. Sektor ini menyumbang 26,92 persen terhadap total PDRB, disusul oleh sektor perdagangan-hotel-restoran serta industri pengolahan.
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan triwulan I tahun 2010 dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2009 meningkat sebesar 2,63 persen. Sektor pertanian tetap menjadi penyumbang terbesar yakni 0,8 persen, disusul oleh sektor pertambangan-penggalian sebesar 0,73 persen dan sektor perdagangan sebesar 0,52 persen.
Namun, dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sektor pertanian pada triwulan I tahun 2010 meningkat hanya sekitar 3 persen saja. Hal ini didorong oleh peningkatan produksi padi palawija karena beberapa wilayah sudah mulai panen raya masa tanam awal musim hujan ini. Akan tetapi subsektor pertanian lainnya menurun.
Subsektor kehutanan turun 3 persen, perkebunan turun 3,08 persen, peternakan turun 2,39 persen, dan perikanan turun 2,98 persen. Bahkan, bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2009, terjadi penekanan pertumbuhan pada sektor pertanian, yakni menurun 4 persen.
PDRB Sulawesi Selatan triwulan I tahun 2010 tumbuh sebesar 7,7 persen. Sektor keuangan-real estate- jasa perusahaan mencapai 22,25 persen, sektor pertambangan mengalami pertumbuhan 20,81 persen, diikuti oleh sektor angkutan-komunikasi sebesar 17,56 persen.
FADHILAH NAZIF